permainan tradisional

23 Permainan Tradisional Indonesia Yang Mungkin Tidak Kamu Kenal

Permainan Tradisional – Saat ini, banyak anak yang malas bermain di luar rumah. Permainan tradisional sedang sekarat dan anak-anak lebih suka bermain dengan gadget. Hal ini menurunkan semangat sosial anak. Anak cenderung individualistis.

Sebagai orang tua yang baik, Anda bisa mengenalkan putra putri Anda pada permainan tradisional di rumah. Permainan tradisional terbukti dapat mendorong kreativitas dan kecerdasan anak. Berinteraksi satu sama lain dan dengan alam memelihara jiwa sosial anak-anak.

Ada banyak jenis permainan tradisional yang bisa diajarkan kepada anak-anak. Manfaat permainan tradisional membantu anak berpikir logis, berpikir strategis, dan meningkatkan kemampuan bahasanya dengan teman sebaya.

23 permainan tradisional untuk menginspirasi kreativitas anak Anda

Anda dapat mengajari anak Anda berbagai permainan tradisional. Berikut beberapa permainan tradisional beserta gambarnya yang dapat meningkatkan kreativitas anak di rumah.

1. Permainan Tradisional Congklak

gambar permainan tradisional
Gambar mainan tradisional Congklak

Salah satu permainan tradisional yang diajarkan kepada anak-anak adalah congklak. Congklak adalah permainan tradisional yang dimainkan di atas papan lengkung berbentuk seperti sampan. Media congklak terbuat dari kayu, tetapi bisa juga dari plastik. Setiap papan memiliki 16 lubang, 14 lubang kecil dan 2 lubang besar. Permainan ini hanya dimainkan oleh dua orang. Cara Bermain congklak Setiap lubang bisa diisi dengan biji congklak atau diganti dengan kerikil kecil.

Baca: Kamu Hebat! Jika Mengetahui 5 Nama Alat Musik Pukul Khas Indonesia Ini!

Kelebihan dari permainan congklak adalah melatih otak kiri anak untuk berpikir. Selain itu, anak-anak juga bermain untuk menemukan strategi terbaik untuk mengumpulkan biji keong yang paling banyak. Sederhana saja, tetapi otak kiri anak Anda selalu aktif dalam permainan tradisional ini.

2. Permainan Tradisional Engklek

permainan tradisional jawa tengah atau jawa timur
Gambar permainan tradisional oleh: idcmore.com

Salah satu jenis permainan tradisional yang bisa Anda coba adalah Engklek. Permainan ini banyak dimainkan oleh anak perempuan. Polanya sangat beragam, ada juga kotak dan pola lainnya. Sejumlah pemain tidak diketahui sedang bermain engklek. Namun, setiap pemain harus memiliki batu pipih untuk digunakan sebagai ucak. Batu pipih ini bisa didapatkan dari pecahan tembikar. Sebuah batu datar atau ucak berfungsi sebagai lompatan pertama pemain.

Permainan dimulai dengan salah satu pemain melempar ucak dan melompat. Pemain tidak dapat melompati kotak yang diisi secara acak. Permainan berakhir ketika setiap pemain telah melewati semua ubin dalam pola yang digambar.

Baca: Inilah 12 Taman Bermain Paling Kreatif

Keuntungan besar dari permainan tradisional ini adalah melatih gerakan fisik anak-anak. Hal ini sangat membantu pertumbuhan dan perkembangan anak serta menunjang kemampuan motoriknya. Anak lompat berusaha menyeimbangkan tubuhnya dengan melompat dengan satu kaki. Lompatan yang dilakukan juga membantu proses metabolisme dalam tubuh. Anak-anak juga bisa membantu membakar kalori dengan melakukan Enklek.

3. Petak Umpet

permainan tradisional dan daerah asalnya
Gambar permainan tradisional oleh: belitung.tribunnews.com

Semua orang pasti tahu permainan tradisional ini. Game ini dimainkan di berbagai negara. Permainan dimulai dengan satu orang yang bertanggung jawab sebagai penjaga. Semakin banyak orang bermain, semakin seru permainannya.

Salah satu pemain diminta untuk menutup mata dan menghitung ke angka yang ditentukan. Anak atau pemain lain bersembunyi. Setelah menghitung, pemain mencari teman tersembunyi.

Baca: Kamu Hebat! Jika Mengetahui 5 Nama Alat Musik Pukul Khas Indonesia Ini!

Kelebihan dari permainan ini sangat banyak. Pertama, keterampilan motorik anak dilatih. Anak menjadi aktif dalam bergerak dan berpikir. Bagi anak persembunyian, ini melatih anak mengasah kemampuan berpikirnya untuk mencari tempat persembunyian yang cocok.

4. Galah asin

permainan tradisional dari 34 provinsi
Gambar permainan tradisional oleh: triptrus.com

Galah asin adalah permainan tradisional yang sering disebut dengan Cakbur. Setiap tim terdiri dari 3-5 peserta. Setiap tim memiliki perintah untuk memimpin pasukan. Cara bermainnya, buatlah garis sesuai dengan jumlah orang dalam tim. Setiap baris dijaga oleh seorang anak. Tim lawan harus melewati garis yang dijaga ketat untuk menang.

Manfaat dari permainan galah asin atau permainan cakbur ini adalah melatih kecerdasan emosi anak. Anak berlatih menjadi pemimpin yang baik yang disukai oleh anggotanya. Pola kerjasama juga terjadi pada game ini. Tanpa kerjasama yang baik, sulit untuk meraih kemenangan.

5. Benteng

permainan tradisional jawa tengah
Gambar permainan tradisional oleh: budayajawa.id

Ini adalah permainan yang dibagi menjadi dua tim dengan sekitar 4 hingga 8 orang. Sebelumnya, benteng itu sudah ditentukan sebelumnya, yang bisa berupa kolom atau pilar. Dua tim saling menyerang dengan melempar bola. Tim yang menang adalah tim yang tidak terkena bola.

Kelebihan dari permainan tradisional yang luar biasa ini adalah membuat anak-anak cekatan. Anak-anak akan aktif. Permainan ini menuntut anak untuk bergerak. Permainan ini sangat bagus untuk membuat tubuh anak Anda lebih sehat dan kuat.

6. Layang-layang

makalah permainan tradisional

Layangan merupakan salah satu permainan tradisional yang jarang dimainkan. Game ini sebenarnya sangat menarik dan menyenangkan. Permainan ini dimainkan dengan menerbangkan layang-layang. Pemain bersaing untuk meluncurkan layang-layang ke langit. Siapa pun yang memiliki layangan tertinggi menang.

Baca: 5 Taman Bermain Anak yang Memberikan Pengalaman Unik

Manfaat dari permainan ini adalah untuk melatih kesabaran anak. Tidak mudah untuk bisa menerbangkan layang-layang dengan baik. Anak dituntut untuk mencari arah mata angin yang tepat. Dengan demikian, layang-layang bisa terbang dengan baik.

7. Balap karung

permainan tradisional melayu
Gambar permainan tradisional oleh: beritagar.id

Kita mungkin masih melihat jenis permainan tradisional ini saat perlombaan pada tanggal 17 Agustus. Permainan ini dimainkan oleh seorang anak yang masuk dalam karung hingga ke perutnya. Dalam keadaan ini , si anak berlomba melompat ke garis finish. Siapa yang lebih dulu sampai ke garis finish, dialah pemenangnya.

Baca: Rekomendasi Buku Anak yang Paling Digemari Saat Ini, Seri My Little Pony

Kelebihan dari permainan tradisional ini adalah melatih perkembangan kinestetik anak. Semakin gesit anak, semakin mudah untuk menang. Permainan ini juga melatih keseimbangan tubuh anak. Anak juga dapat mengembangkan kemampuan motoriknya sendiri untuk berkompetisi secara sehat.

8. Gebok

permainan tradisional sunda
Gambar permainan tradisional oleh: putihbersih.co.id

Jenis permainan tradisional ini sangat menyenangkan. Anak-anak menyukai permainan ini sebelum gadget ditemukan. Permainan ini dapat dimainkan oleh anak laki-laki dan perempuan dalam dua tim.

Permainan dimulai dengan bola tenis dan setumpuk batu. Tim menang jika mereka bisa berbaris batu tanpa terkena gebokan. Permainan ini mengembangkan kecerdasan emosional anak dan melatih mereka untuk bersikap sportif sejak usia dini. Begitu mereka memiliki jiwa sportif akan lebih mudah bagi mereka untuk menerima kehidupan nantinya.

9. Paciwit-ciwit Lutung

 permainan tradisional adalah
Gambar permainan tradisional oleh: radartasikmalaya.com

Paciwit-Ciwit-Lutung adalah permainan tradisional yang dimainkan oleh 3-4 anak yang berasal dari tanah Sunda. Permainan ini bisa dimainkan oleh anak perempuan dan laki-laki. Pemain mencoba mencubit punggung tangan mereka saat menyanyikan lagu.

Lagu dari Paciwit-ciwit lutung adalah seperti ini. “Paciwit-ciwit lutung, si lutung pindah ka tungtung. Paciwit-ciwit lutung, si lutung pindah ka tungtung”. Lagu tersebut akan dimainkan selama permainan ini berlangsung. Dalam permainan tradisional ini tidak ada pihak yang menang maupun kalah karena dilakukan hanya untuk bersenang-senang semata.

Permainan ini dinyanyikan pada malam yang diterangi cahaya bulan. Permainan tradisional ini juga dapat meningkatkan kecerdasan dan kreativitas anak. Anak-anak dapat bertukar pikiran dengan teman-temannya. Anak-anak juga belajar menyanyi.

Bernyanyi sambil menggerakkan tangan. Selain merangsang kecerdasan anak Anda saat bernyanyi, juga meningkatkan kecerdasan motorik anak Anda. Mereka belajar bersifat sportif saat mendapatkan ciwitan temannya.

10. Perepet Jengkol

permainan tradisional perepet jengkol
Gambar permainan tradisional oleh: permainan-tradisional.com

Sudah pernah mendengar tentang permainan perepet jengkol? Permainan ini termasuk permainan tradisional yang dimainkan oleh 3 hingga 4 anak yang bisa dilakukan oleh anak perempuan ataupun anak laki-laki. Permainan ini dilakukan dengan berdiri sambil saling berpegangan tangan dan membelakangi. Kaki dari para pemain perepet jengkol akan saling berkaitan dari arah belakang.

Setelah itu, setiap pemain harus berkonsentrasi secara penuh untuk dapat menjaga keseimbangan mereka agar tidak terjatuh. Setelah siap, pegangan tangan antar pemain pun mulai dilepaskan. Setelah pegangan dilepaskan, maka para pemain akan berputar ke kiri dan kanan menurut aba-aba dari si dalang.

Mereka akan berputar dengan satu kaki sambil bertepuk tangan. Untuk memeriahkan permainan, mereka akan melantunkan lagu kawih seperti ini, “Perepet jengkol jajahean, kadempet kohkol jejeretean” Sama halnya dengan permainan tradisional sebelumnya, tidak ada pihak yang kalah dan yang menang dari permainan ini. Jenis permainan ini hanya bertujuan untuk bersenang-senang saja. Biasanya, permainan ini dinyanyikan di saat terang bulan.

Meskipun demikian, permainan tradisional ini tetap saja sangat bermanfaat untuk perkembangan anak. Anak akan menjadi terangsang daya kreativitasnya saat menyanyikan lagu yang akan dibawakan dalam perepet jengkol. Selain itu, motorik anak dan keseimbangan anak dalam menjaga tubuhnya agar tidak terjatuh juga sangat bermanfaat untuk anak.

11. Bakiak

bakiak
Gambar permainan tradisional leh: dictio.id

Bakiak merupakan jenis permainan tradisional yang asyik dimainkan. Permainan ini bisa dimainkan oleh anak laki-laki ataupun perempuan. Jumlah pemainnya sangat banyak sehingga sangat seru dan meriah. Nantinya, ada beberapa tim yang bermain bakiak. Satu tim terdiri dari 5 orang.

Bakiak adalah sandal yang memiliki 5 selop terbuat dari bahan kayu. Para pemain akan memakai sepasang bakiak kanan dan kiri. Kemudian, satu tim berjalan menggunakan bakiak ini ketika bertanding dengan tim lainnya.

Permainan dimulai dengan pembagian regu pemain. Setelah regu terbentuk, maka semua peserta akan bersiap menggunakan bakiak mereka. Tangan peserta akan berada pada pundak peserta di depannya, kecuali peserta paling depan. Kelompok yang paling awal masuk garis finish akan menjadi pemenangnya.

Manfaat luar biasa dari permainan Bakiak adalah untuk melatih gerak fisik anak. Permainan ini sangat mendukung tumbuh kembang anak dan mendukung ketangkasan kinetiknya. Anak akan mampu menyeimbangkan diri mereka untuk bisa mengikuti irama Bakiak dari kelompoknya. Selain kekompakan dan solidaritas yang akan timbul, permainan ini tentu bermanfaat bagi kesehatan anak.

12. Dor Tap

dor tap
Gambar permainan tradisional oleh: everyonehappynow.blogspot.com

Permainan tradisional ini sebenarnya mirip dengan permainan petak umpet. Namun, dor tap agak sedikit berbeda dengan permainan petak umpet yang biasanya dilakukan. Permainan tradisional dor tap ini dilakukan oleh dua kelompok. Masing-masing kelompok terlebih dahulu menyebut nama lawan yang bersembunyi berarti lawan dari kelompok tersebut telah terkena tembakan.

Jika dalam satu kelompok pemain sudah terkena tembakan semua, ini berarti permainan sudah berakhir. Permainan tradisional ini masih sering dimainkan oleh anak-anak di zaman sekarang. Nyatanya, Dor Tap ini memang melatih anak-anak untuk lebih kreatif dalam bersembunyi dari lawannya.

Para pemain juga akan belajar untuk lebih kompak dalam memainkan permainan dor tap. Selain itu, permainan dor tap akan membuat anak menjadi lebih sehat. Permainan ini membutuhkan daya kerja fisik sehingga akan membuat anak menjadi lebih aktif di dalam kesehariannya.

13. Gatrik

gatrik
Gambar mainan tradisional Gatrik oleh: dictio.id

Pernahkah Anda mendengar permainan tradisional yang bernama gatrik ini? Gatrik merupakan salah satu jenis permainan tradisional yang melibatkan dua orang atau bisa jadi dua regu.

Dalam permainan tradisional ini, alat yang digunakan adalah tongkat pemukul yang terbuat dari kayu. Selain itu, permainan ini juga menggunakan potongan kayu yang memiliki panjang seperempat dari potongan kayu tongkat pemukul. Anak kayu tersebut biasanya disebut dengan anak gatrik.

Sebelum memulai permainan, pemain akan membuat lubang yang miring dan sempit. Lubang ini akan digunakan untuk meletakkan anak gatrik. Caranya ialah dengan membuat setengah bagian dari anak gatrik menyembul ke permukaan tanah. Kemudian bagian ujung yang menyembul tersebut dipukul dengan menggunakan tongkat pemukul. Pemain harus memukul anak gatrik sejauh-jauhnya hingga melayang ke udara.

Jika anak gatrik yang telah dipukul tersebut tertangkap oleh regu lawan, maka pemain pemukul gatrik akan dinyatakan kalah. Namun, bila anak gatrik tersebut tidak tertangkap, nantinya akan dihitung jarak dari lubang ke tempat jatuhnya gatrik untuk menentukan siapakah yang menang.

Permainan tradisional ini sangat merangsang kreativitas dan tumbuh kembang anak. Anak akan dirangsang motoriknya untuk memukul gatrik ke tempat yang terjauh hingga tidak bisa ditangkap oleh lawan. Selain itu, permainan gatrik ini juga sangat mendidik. Anak juga akan belajar untuk menghitung jarak gatrik dan lubang. Anak juga akan belajar untuk bekerja sama dalam kelompok untuk bisa memenangkan permainan gatrik ini. Sportivitas mereka juga akan diuji. Masing-masing kelompok akan belajar untuk tidak curang dalam memainkannya.

14. Bola Bekel

bola bekel
Gambar mainan tradisional Bola Bekel oleh: indahnuria.com

Permainan tradisional bola bekel terus dilestarikan hingga zaman sekarang. Banyak anak yang terlena dengan permainan tradisional ini karena begitu asyik dimainkan. Sesuai dengan namanya, permainan ini menggunakan bola bekel ketika dimainkan. Bola bekel adalah bola yang terbuat dari karet dengan ukuran sama seperti ukuran bola pingpong.

Bola bekel ini banyak dijual di toko-toko mainan sehingga mudah menemukannya. Selain menggunakan bola bekel, alat yang digunakan untuk memainkan permainan bola bekel adalah anak bola. Anak bola memiliki jumlah yang genap yaitu 4 anak bola, 6 anak bola, atau 8 anak bola.

Permainan bola bekel ini sangat disukai oleh anak perempuan. Cara untuk memainkan permainan bola bekel adalah anak bola akan digenggam oleh para pemain menjadi satu. Bola akan dilempar setinggi kurang lebih 30 cm. Setelah bola turun dan memantul, anak bola nantinya akan dilepas dengan acak.

Kemudian, anak bola kembali diambil satu per satu, dua-dua, tiga-tiga, dan seterusnya sambil melemparkan bola bekel. Jika pemain menjatuhkan anak bola ketika memainkan bola bekel, maka ia dinyatakan kalah dan harus berganti pemain.

Hal ini sangat membantu dalam mengembangkan kreativitas anak. Anak akan menjadi berpikir untuk melemparkan bola yang mudah untuk ia tangkap kembali. Kemampuan motorik anak pun akan terasah dengan melakukan permainan bola bekel.

Permainan bola bekel juga akan membuat anak-anak mampu bersosialisasi dengan teman sebayanya. Semua pemain juga akan dibuat berpikir kreatif untuk dapat mengambil anak bola dengan cara menarik agar bisa terambil semua. Anda bisa mengajarkan anak permainan ini untuk melupakan ketertarikannya pada gadget.

15. Oray-orayan (permaian tradisional Sunda)

oray-orayan
Gambar permainan tradisional oleh: putihbersih.co.id

Nama permainan tradisional ini sangat unik, ya. Permainan tradisional oray-orayan bisa dimainkan oleh anak perempuan maupun anak laki-laki. Permainan tradisional ini dilakukan dengan cara memegang masing-masing ujung baju temannya. Para pemain akan saling memegang baju dengan membentuk barisan yang panjang.

Pemain yang paling depan bertugas untuk menangkap pemain yang paling belakang. Pemain di paling belakang akan berusaha untuk menghindar dari kejaran pemain yang berada di barisan pertama. Barisan nantinya akan meliuk-liuk seperti ular. Namun, barisan itu tidak boleh terputus.

Sembari melakukan permainan tersebut, maka para pemain akan melantunkan lagu yang telah ditentukan. Dengan menyanyikan lagu tersebut, maka permainan akan menjadi lebih bersemangat. Permainan ini sangat merangsang kreativitas anak. Dengan memainkan permainan ini, anak-anak akan belajar untuk berkonsentrasi untuk tetap berada di dalam barisan tanpa terputus dengan barisannya.

Selain itu, kekompakan juga sangat diperlukan untuk bermain permainan ini. Maka, anak-anak akan menjadi terbiasa dalam bersosialisasi dan melakukan berbagai macam hal secara kompak.

16. Gasing

gasing
Gambar mainan tradisional oleh: gonews.co

Gasing merupakan salah satu permainan tradisional yang populer. Sebenarnya, gasing yang ada di zaman dahulu adalah gasing yang terbuat dari kayu.  Gasing di temukan di berbagai tempat di Indonesia. Pada poros gasing, ada suatu titik yang menjadi keseimbangan dari gasing tersebut. Permainan ini tidak hanya disenangi oleh anak-anak saja. Permainan ini juga disenangi oleh orang dewasa.

Sebagian besar dari gasing terbuat dari kayu. Meskipun demikian, sekarang ini banyak sekali gasing yang terbuat dari plastik dan bahkan dari bahan-bahan lainnya. Semua bahan tersebut nantinya akan dibentuk menjadi bentuk seperti gasing.

Setelah gasing terbentuk, maka kemudian akan disambung dengan menggunakan tali yang terbuat dari nilon. Panjang tali gasing nantinya berbeda-beda tergantung dari panjang lengan orang yang memainkannya.

Permainan gasing ini sangat merangsang kreativitas anak. Anak akan menjadi mahir dalam memainkan tali gasing. Semakin baik motorik anak maka gasing yang diputar akan semakin baik. Maka, biarkan anak Anda bermain gasing daripada bermain gadget yang kurang berfaedah.

17. Kelereng

kelereng
Gambar mainan tradisional

Bola-bola kecil yang terbuat dari marmer ini merupakan salah satu hal yang harus dimiliki olah anak-anak di zaman dahulu. Bahkan, hingga kini kelereng masih diminati oleh banyak anak kecil.

Banyak nama lain dari kelereng. Contohnya saja gundu, kelici, guli, dan keneker. Masing-masing daerah di Indonesia memiliki nama menarik tersendiri untuk benda kecil ini. Warna dari kelereng juga variatif dan membuat banyak anak kecil semakin senang untuk mengoleksinya.

Jika anak-anak ingin bermain kelereng, maka ia harus belajar untuk menjentikkan kelereng menggunakan jari telunjuk. Cara untuk menjentiknya pun mudah. Pegang kelereng menggunakan tangan kiri dan sentil kelereng tersebut menggunakan jari telunjuk. Setelah kelereng ditembak oleh lawan, nantinya pemain bisa membidik kelereng tersebut untuk bisa menang.

Permainan ini merupakan salah satu kategori permainan tradisional yang merangsang kreativitas anak. Mengapa dikatakan demikian? Butuh pikiran yang fokus untuk dapat membidik kelereng lawan dengan baik. Semakin kreatif dalam memilih kelereng mana yang akan dibidik, maka semakin besar pula kesempatan untuk menang.

Permainan kelereng juga melatih anak-anak untuk mandiri dan bersosialisasi dengan teman-teman sebayanya. Sikap sportif juga harus dimiliki oleh masing-masing pemain.

18. Lompat tali

lompat tali
Gambar mainan tradisional lompat tali oleh: dictio.id

Lompat tali mungkin sekarang lebih populer dengan nama skipping. Namun, lompat tali yang merupakan permainan tradisional ini adalah lompat tali dengan menggunakan tali yang disusun menggunakan karet gelang.

Karet gelang akan dirangkai dengan sedemikian rupa sehingga menjadi sebuah tali yang bisa digunakan untuk melompat. Permainan lompat tali merupakan permainan tradisional yang sudah populer sejak tahun 1970-an hingga tahun 1990-an.

Anak-anak sangat gemar keluar rumah di siang hari setelah pulang sekolah ataupun di sore hari setelah mandi. Permainan ini sangat sederhana, namun tentu saja sangat kaya akan manfaat.

Tali yang terbuat dari jalinan karet tersebut sangat mudah ditemukan di lingkungan sekitar. Permainan lompat tali bisa dilakukan secara individu ataupun berkelompok.

Biasanya, terdapat 3 hingga 5 anak yang bermain secara berkelompok menggunakan tali karet ini. Dua anak akan bertugas untuk memegang ujung karet sedangkan anak lain akan mendapatkan giliran untuk melompat kali.

Tali akan direntangkan oleh 2 anak. Ketinggian tali akan dimulai dari tingkatan yang paling rendah hingga yang paling tinggi. Anak yang pandai untuk melompat dengan tingkatan yang paling tinggilah yang akan keluar sebagai pemenang.

Permainan lompat tali merupakan jenis permainan tradisional yang dapat merangsang kreativitas anak. Bagaimana tidak? Mana mungkin anak dapat merangkai karet dengan baik jika mereka tidak bisa berpikir dengan kreatif.

Selain itu, permainan ini akan menumbuhkan rasa persaudaraan antara sesama pemain. Lebih dari itu, permainan tradisional lompat tali adalah salah satu jenis olahraga yang sangat menyehatkan tubuh.

19. Egrang (mainan tradisional dari bambu)

egrang
Gambar mainan tradisional oleh: tribunnews.com

Permainan tradisional egrang dilakukan dengan menggunakan bambu yang ukurannya lebih tinggi dibandingkan dengan pemainnya. Bambu akan dibentuk menyerupai tangga dengan hanya menggunakan satu kaki saja.

Terdapat sepasang egrang yang nantinya akan digunakan oleh pemain. Pemain akan menempatkan posisi yang lebih tinggi dibandingkan dengan tubuhnya. Dalam permainan egrang, pemain harus dapat menjaga keseimbangan dengan sebaik mungkin.

Pemain akan menaikkan kakinya ke atas satu tangga egrang dan kemudian akan berjalan. Pemain akan naik di atas bambu dengan tangan berpegangan pada ujung bambu bagian atas. Lalu, pemain egrang akan berjalan dan berlomba dengan pemain lainnya. Siapa yang tercepat, dialah yang menang.

Permainan tradisional egrang juga merupakan salah satu permainan tradisional yang membuat anak menjadi lebih kreatif. Anak bisa kreatif dalam menentukan laju permainan egrang. Selain itu, permainan ini akan membuat keseimbangan tubuh anak menjadi lebih terjaga. Permainan egrang juga akan menumbuhkan keceriaan bagi setiap pemain yang memainkannya.

20. Cublak-cublak suweng

cublak-cublak suweng
Gambar permainan tradisional oleh: ngalam.co

Pernahkah Anda mencoba permainan cublak-cublak suweng? Permainan ini biasanya dimainkan oleh anak-anak hingga umur 14 tahun. Permainan cublak-cublak suweng ini membutuhkan subang atau suweng untuk memainkannya.

Permainan dilakukan secara berkelompok atau beregu. Dalam satu regu pemain, salah satu orang akan berperan sebagai Pak Empo. Pak Empo biasanya diundi dengan cara pingsut atau cara undian lainnya. Setelah ada satu orang yang kebagian menjadi Pak Empo, semua anggota kelompok nantinya akan duduk melingkar.

Masing-masing orang nantinya akan menaruh telapak tangan mereka menghadap ke atas punggung Pak Empo. Salah satu orang nantinya akan mengambil kerikil dan kemudian memutar kerikil tersebut dari punggung tangan satu orang ke punggung tangan orang lainnya sembari menyanyikan lagu cublak-cublak suweng selama beberapa kali.

Setelah mencapai bait terakhir pada lagu cublak-cublak suweng, Pak Empo akan bangun dan pemain lainnya akan berpura-pura memegang kerikil. Tangan mereka tertutup rapat, menggenggam, dan sembari diputar-putar.

Karena semua pemain seperti memegang batu, maka Pak Empo pun akan terkecoh tentang siapa sebenarnya yang memegang batu. Masing-masing mengacungkan jari telunjuk sambil menggesekkan telunjuk kanan dan kiri seperti orang sedang mengiris cabe.

Nantinya, Pak Empo akan menunjuk salah satu orang yang dianggap memegang kerikil. Jika Pak Empo melakukan kesalahan dalam menunjuk orang, permainan pun akan diulang dan Pak Empo harus berbaring lagi.

Namun, ketika Pak Empo telah berhasil menunjuk seseorang yang memegang kerikil, maka pemain itulah yang nantinya akan ditunjuk sebagai Pak Empo selanjutnya. Bagaimana? Menarik, kan?

Permainan tradisional cublak cublak suweng harus dilestarikan karena ini merupakan salah satu permainan yang merangsang kreativitas anak. Bermain cublak-cublak suweng akan membuat anak menjadi lebih kreatif dalam memainkan tangan dan jari mereka. Selain itu, sosialisasi atau persaudaraan antar para pemain juga akan lebih terjaga. Mereka akan tumbuh dan ingat dengan kawan bermainnya di masa kecil.

21. Masak-masakan

masak-masakan
Gambar permainan tradisional oleh: dictio.id

Jenis permainan tradisional masak-masakan sangatlah seru untuk dimainkan. Anak-anak sangat mengidolakan permainan ini sebelum gadget berkembang. Permainan ini biasa dimainkan oleh anak  perempuan sepulang sekolah atau di saat hari libur.

Permainan masak-masakan dilakukan dengan menggunakan beragam barang bekas seperti botol, kaleng, perkakas dapur yang sudah tak terpakai, dan lain sebagainya. Untuk media masak yang digunakan adalah tanah, ranting, dedaunan, dan bunga. Permainan ini terbukti mampu meningkatkan kreativitas anak. Anak dapat berkreasi menggunakan barang bekas untuk mendapatkan sebuah kesenangan bermain bersama kawan-kawannya.

Permainan masak-masakan biasanya disertai dengan obrolan pura-pura atau bermain peran. Tanpa disadari, mereka juga telah belajar untuk memerankan seseorang seperti ibu, anak, penjual, dan lain-lain. Permainan yang mengasyikkan ini seringkali membuat anak-anak di masa lalu menjadi lupa waktu. Permainan tradisional masak-masakan juga mampu meningkatkan solidaritas dengan teman sebayanya. Sikap saling menghargai akan timbul dalam keseharian mereka.

22. Ular Naga

ular naga
Gambar permainan tradisional oleh: bpmpd.ntbprov.go.id

Ular naga adalah salah satu jenis permainan tradisional yang sangat mudah dimainkan. Permainan ini bisa dilakukan dengan cara berkelompok. Semakin banyak orang yang memainkannya, akan semakin bagus karena ularnya menjadi panjang. Permainan pun akan menjadi lebih seru.

Permainan dimulai dengan memilih dua orang untuk menjadi penjaga pintu. Anak-anak yang lain akan berbaris ke belakang sambil memegang pundak teman di depannya.

Mereka akan berjalan dan masuk ke dalam pintu yang telah dibuat. Karena bergandengan pundak, ini membuat ular menjadi lucu dan meliuk-liuk. Para ular berjalan sambil menyanyikan lagu seperti :

Ular naga panjangnya bukan kepalang

Menjalar jalar selalu kian kemari

Umpan yang lezat itulah yang dicari

Ini dianya yang terbelakang

Sambil mengucapkan bait yang terakhir, maka ular yang sedang melewati pintu saat kata terakhir pada lagu diucapkan akan ditangkap. Lalu ia akan ditanya, pilih pintu mana? Ketika sudah memilih, kemudian ia akan berdiri di belakang pintu yang dipilih.

Begitu seterusnya sampai semua ular berhasil tertangkap dan memilih pintu yang ada. Setelah masing-masing pintu mendapatkan ular yang memilihnya, maka kemudian masing-masing kelompok akan bermain kata. Siapa yang lebih jago, itulah yang akan keluar sebagai pemenang

Permainan tradisional ini tentu saja melatih kreativitas anak dalam hal bermain kata. Selain itu, mereka juga akan lebih solid dengan teman-temannya karena merasa saling membutuhkan satu sama lain ketika sedang bermain.

23. Pletokan

pletokan
Gambar mainan tradisional Pletokan oleh: permainan-tradisional.com

Pletokan merupakan salah satu jenis permainan tradisional yang sudah jarang sekali dimainkan. Permainan tradisional ini menjadi permainan favorit bagi anak laki laki pada zaman dahulu seusai pulang sekolah.

Permainan tradisional pletokan ini menggunakan media permainan yang berasal dari bambu kecil. Bambu dengan ukuran yang kecil ini dilubangi pada kedua ujungnya. Bambu ini nantinya akan digunakan sebagai media tempat tembakan. Nah, setelah itu kita harus membuat alat untuk menembak. Ambillah bambu kecil dan buatlah menjadi agak runcing dengan bagian atas yang tumpul. Setelah itu, permainan bisa dimulai.

Sebelumnya, siapkan terlebih dahulu peluru yang akan digunakan untuk menembak. Peluru dibuat dari kertas yang direndam di air atau dibasahi dan kemudian dibuat seperti kelereng. Kita harus mempersiapkan peluru yang banyak agar nanti bisa menembak dalam jumlah yang banyak pula. Setelah peluru siap, semua pemain berkumpul dan berdiri berjajar. Pemain harus berdiri di belakang garis. Nantinya, akan disiapkan titik tembakan yang berasal dari daun-daunan.

Setelah semua siap, pemberi aba-aba akan mulai memberikan aba-aba kepada semua pemain. Pemain akan mulai menembak. Siapa yang paling dulu menebak sesuai dengan sasaran, dialah pemenangnya. Sebagian anak bermain pletokan dengan 2 kelompok seperti ketika main perang-perangan. Siapa yang terkena tembakan, dia kalah. Tapi ingat, ya, tidak boleh terlalu keras menembak.

Permainan ini dapat menumbuhkan kreativitas anak. Anak-anak akan berusaha untuk membuat mainannya sendiri tanpa harus membelinya. Jika kesulitan, orang tua dapat membantunya. Selain itu, permainan ini juga akan menumbuhkan solidaritas dan semangat tentang bagaimana seharusnya bermain dalam sebuah kelompok.

Demikianlah ragam permainan tradisional Indonesia yang perlu dilestarikan. Mari kita didik putra-putri penerus bangsa untuk terus mencintai permainan tradisional asli Indonesia. Sayangilah putra putri Anda dengan memberikan yang terbaik untuk mereka.

Similar Posts

5 Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *