nabi yunus

Yuk, Pelajari Hikmah Kisah Nabi Yunus ketika Berada di dalam Perut Ikan!

Nabi Yunus merupakan nabi yang diutus oleh Allah untuk menyebarkan dakwah di daerah Ninawa, Irak. Kisah Nabi Yunus yang paling terkenal adalah ketika ia terjebak dalam perut ikan. Namun dengan kuasa Allah, ia dapat keluar dari perut ikan tersebut dengan selamat tanpa ada kekurangan anggota tubuh sedikit pun. Di balik kejadian yang dialami oleh Nabi Yunus tersebut ada hikmah yang dapat kita pelajari, lho Teman-Teman! Sebelum mengetahui apa saja hikmah dari kisah Nabi Yunus, mari kita baca kisahnya bersama!

Diutus Allah untuk Berdakwah ke Ninawa, Irak

nabi yunus
Gambar oleh Gidon Pico dari Pixabay

Yunus bin Matta adalah salah satu nabi yang diutus oleh Allah untuk menyebarkan dakwah  agama Islam kepada suatu kaum yang tinggal di daerah Ninawa, Irak. Hal yang menjadi tantangan bagi Nabi Yunus yaitu kaum tersebut berjumlah kurang lebih seratus ribu jiwa. Namun, seluruh kaum tersebut masih mengerjakan hal yang tidak disukai oleh Allah, seperti menyembah berhala.

Allah pun memberikan perintah-Nya kepada Nabi Yunus untuk menyadarkan kaum tersebut agar tidak terjerumus dalam kegelapan dan kekafiran dalam waktu yang lama. Nabi Yunus pun memulai dakwahnya dan mengajak mereka untuk kembali kepada ajaran Allah. Namun kaum Ninawa tetap menyembah berhala, mereka menganggap dengan menyembah berhala merupakan bentuk untuk melestarikan warisan para leluhur yang tidak dapat ditinggalkan.

Mengetahui hal itu, Nabi Yunus terus-menerus berusaha meyakinkan mereka bahwa hal yang mereka lakukan adalah dosa besar karena telah menyekutukan Allah. Selain itu, ia menegaskan kembali bahwa dirinya merupakan utusan Allah yang ingin membimbing mereka kembali ke jalan yang penuh dengan keridaan Allah dan meninggalkan kebiasaan menyembah berhala, perilaku jahat, serta semua hal yang dibenci oleh Allah Swt.

Nabi Yunus menyampaikan ajakannya untuk kembali ke jalan yang benar dengan tutur kata yang lemah lembut walaupun dirinya tidak ada yang mendengar dan hanya mendapat cacian serta hinaan dari kaum tersebut. Sungguh sebuah tantangan yang tidak mudah dalam menyadarkan kaum dengan jumlah banyak. Selain itu, Nabi Yunus selalu menghadapi berbagai penolakan dari kaum tersebut ketika hendak mengajak mereka untuk kembali beriman dan hanya menyembah Allah Swt.

Selama tiga puluh tahun lebih beliau berdakwah dan mengajak kaum tersebut kembali kepada ajaran Allah Swt, tetapi dari ratusan ribu kaum Ninawa, hanya dua orang yang mau mengakui kebenaran Allah Swt.

Kedua orang tersebut adalah Tanukh yang memiliki sifat tenang dan sederhana serta Rubil seseorang yang alim dan bijaksana. Mereka adalah dua penduduk dari kaum Ninawa yang mendapatkan hidayah dari Allah dan memercayai ajaran yang dibawa oleh Nabi Yunus untuk menjadi hamba yang mengikuti segala perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya.

Nabi Yunus pun merasa sedih karena banyaknya kaum Ninawa yang masih melanggar perintah-Nya. Segala bentuk dakwah yang disampaikan untuk menyadarkan kaum tersebut hanya dianggap angin lalu. Nabi Yunus pun diminta bersabar dan tetap berdakwah kembali oleh Allah selama 40 hari, tetapi tidak ada perubahan sedikit pun dari mereka. Ia pun berkata kepada kaum tersebut, “Jika tetap menyekutukan-Nya, Allah akan menurunkan azab yang amat pedih untuk kalian.”

Keputusasaan Nabi Yunus karena tindakan kaumnya yang tak kunjung berubah, membuatnya pergi meninggalkan kaum Ninawa. Ia berdoa kepada Allah agar kaum yang masih tidak memercayai perkataan dan seruannya segera sadar bahwa hal yang dilakukan mereka sangat dibenci oleh Allah.

Bertobatnya Para Penduduk Ninawa, Irak

nabi yunus
Gambar oleh Mabel Amber dari Pixabay

Setelah Nabi Yunus memutuskan untuk pergi dari Ninawa, Irak, keadaan alam di daerah yang mereka tinggali mulai memunculkan pertanda buruk. Mereka pun ingat dengan perkataan Nabi Yunus yang berkata bahwa Allah akan menurunkan azab apabila mereka tidak juga bertobat. Mereka takut akan terjadi bencana yang dapat terjadi dalam waktu yang tidak terduga.

Hal yang ditakutkan oleh mereka pun terjadi, seketika awan mendung dan suara angin bergemuruh menambah ketakutan pada saat itu. Kaum Ninawa berada dalam ketakutan akan kebenaran dari azab yang diberikan oleh Allah dapat menimpa mereka seperti yang dikatakan oleh Nabi Yunus.

Setelah kejadian tersebut, akhirnya mereka menyadari semua perkataan Nabi Yunus adalah benar dan kaum Ninawa menyesali segala perbuatan tidak baik mereka kepadanya. Perlahan-lahan kaum Ninawa mulai meninggalkan ajaran nenek moyang mereka yaitu menyembah berhala dan berbondong-bondong mencari tempat yang luas untuk memohon ampun kepada Allah agar dihindarkan dari azab-Nya.

Di lapangan tersebut, kaum Ninawa bersama-sama melaksanakan tobat dan meminta pengampunan kepada Allah atas segala dosa yang telah mereka perbuat. Mereka bertobat dengan memercayai Allah sebagai Tuhan Semesta Alam. Allah menerima tobat dan mengampuni segala dosa yang telah mereka lakukan. Seketika awan gelap dan keadaan yang mencekam menjadi cerah kembali seperti sedia kala.

Ternyata kepergian Nabi Yunus membawa keberkahan bagi kaum Ninawa, sehingga mereka pun bertobat dan memercayai keberadaan Allah serta mengakui kebenaran dari setiap perkataan Nabi Yunus.

Nabi Yunus Ditelan Seekor Ikan Besar

nabi yunus
Gambar oleh Pexels dari Pixabay

Ketika Nabi Yunus pergi meninggalkan kaum Ninawa dengan perasaan bersalah, ia memutuskan untuk pergi ke daerah tepi laut untuk menenangkan diri dari kesedihan yang mendalam. Namun, sepanjang perjalanan menuju daerah tepi laut, ia merasa telah berdosa atas keputusannya meninggalkan kaum tersebut.

Nabi Yunus telah sampai di tepi lautan yang ia tuju dan pergi menumpangi kapal yang cukup besar untuk menyeberangi lautan. Di tengah perjalanannya, tiba-tiba terjadi badai besar dan awan gelap yang muncul membuat suasana di dalam kapal semakin mencekam. Kapal yang penuh dengan penumpang tersebut  mengalami oleng dan hampir saja tenggelam.

Kapal yang ditumpangi Nabi Yunus ternyata kelebihan muatan sehingga oleng dan hampir tenggelam. Para penumpang akhirnya bermusyawarah untuk meringankan beban kapal agar seimbang. Namun, hal itu tidak memberikan efek yang signifikan, kapal masih tetap kelebihan beban.

Akhirnya para penumpang bermusyawarah kembali dan memutuskan untuk meringankan beban kapal dengan menceburkan diri ke dalam air laut. Ternyata nama yang keluar tiga kali berturut-turut adalah nama dari Nabi Yunus. Akhirnya, Nabi Yunus terpaksa harus menceburkan dirinya ke laut untuk menyelamatkan kapal yang hampir tenggelam.

Baca: nama nama nabi dan mukjizatnya

Namun saat menjatuhkan tubuhnya kelautan, Nabi Yunus tidak jatuh ke air laut, tiba-tiba saja ada seekor ikan laut besar yang menyambarnya dengan cepat. Seketika ia telah berada di dalam perut ikan besar tersebut dan merasakan kegelapan yang amat pekat di dalamnya.

Ternyata Allah mengirimkan ikan besar tersebut untuk memenjarakan Nabi Yunus di dalam perutnya. Dengan izin dari Allah, dirinya ditelan bulat-bulat oleh ikan besar tersebut dan tetap hidup.

Nabi Yunus pun tinggal di dalam perut ikan tersebut dalam beberapa waktu yang tidak diketahui. Ia hidup dalam kegelapan, mengarungi samudera, dan dibawa ke dasar laut oleh ikan besar tersebut. Ketika sedang berada di dalam perut, ia pun merenungi segala kesalahannya, terutama saat meninggalkan dakwah yang seharusnya dituntaskan kepada kaum Ninawa.

Di dalam perut ikan besar tersebut, Nabi Yunus meminta pertolongan dan bertobat atas segala dosanya kepada Allah. Ia pun bertasbih, “Tiada Tuhan selain Engkau, Maha Suci Engkau, dan sesungguhnya aku adalah orang yang berbuat zalim.”

Allah yang selalu mendengarkan doa setiap umat-Nya telah mengampuni dosa dan menerima tobat Nabi Yunus. Allah memerintahkan kepada ikan besar untuk mengeluarkannya dari perut. Nabi Yunus pun terdampar di sebuah pantai dalam keadaan sakit dan kurus kering.

Dengan izin Allah, secara tiba-tiba tanaman labu tumbuh di sekitar Nabi Yunus berada. Labu tersebut dapat dimanfaatkan untuk bertahan hidup. Daunnya dapat dipakai untuk berlindung dari terik matahari dan buahnya dapat menghilangkan rasa lapar.

Setelah Nabi Yunus sudah benar-benar sehat, ia diperintahkan untuk kembali menyebarkan dakwah kepada kaum Ninawa.  Ia begitu semangat dalam melaksanakan perintah-Nya dan berjanji akan istikamah dalam menyampaikan wahyu yang Allah turunkan kepadanya.

Sekembalinya Nabi Yunus ke Ninawa, Irak, ia dibuat tercengang atas perubahan yang terjadi pada kaum tersebut. Mereka sudah beriman kepada Allah dan mengakui kenabian Nabi Yunus.

Doa yang selama ini dipanjatkan oleh Nabi Yunus dikabulkan oleh Allah, keberkahan doanya ternyata tidak hanya berdampak kepada dirinya sendiri, tetapi menjadi hidayah kaum Ninawa yang dulu menentang ajaran yang dibawanya.

Namun dengan adanya kejadian tersebut, Allah sebenarnya ingin menunjukkan bahwa dengan segala kesabaran dan ketabahan dalam perjalanan untuk mendapatkan hal yang kita inginkan, pada akhirnya akan menghasilkan hal manis dalam kehidupan. Meskipun sebelumnya terjadi hal kurang menyenangkan dan menyedihkan terlebih dahulu sebelum mendapatkan hal manis tersebut.

Hikmah dari Kisah Nabi Yunus

1. Bersabar

nabi yunus
Gambar oleh CANDICE CANDICE dari Pixabay

Setelah membaca kisah Nabi Yunus, kita dapat mengetahui bahwa jika setiap manusia bersabar dengan segala ketentuan yang telah ditetapkan Allah, dengan izin-Nya kita akan mendapatkan kebahagiaan manis setelah melalui hal yang membuat kita lebih menghargai kehidupan.

2. Jangan Mudah Putus Asa

nabi yunus
Gambar oleh Free-Photos dari Pixabay

Keputusasaan merupakan salah satu sifat yang tidak disukai oleh Allah. Oleh karena itu, kita sebagai manusia harus bersemangat dalam mencapai sesuatu yang kita inginkan. Jangan mudah putus asa, kita tidak tahu apa yang akan kita dapatkan jika sudah berputus asa sebelum menghadapi peperangan untuk mendapatkan hal yang kita inginkan.

3. Bijak dalam Mengambil Keputusan

nabi yunus
Gambar oleh William Iven dari Pixabay

Apabila kita berada dalam situasi yang mengharuskan kita mengambil keputusan, sebaiknya pikirkanlah dahulu secara matang. Pikirkanlah dampak yang akan terjadi, lebih banyak positif atau negatifnya. Setelah memutuskan, berpasrahlah pada Allah dengan keputusan yang kita ambil. Dengan begitu, Allah akan memberikan hal yang terbaik dalam hidup kita.

4. Gigih

nabi yunus
Gambar oleh StartupStockPhotos dari Pixabay

Dalam menyebarkan kebaikan kita sebagai manusia haruslah melakukannya dengan gigih. Tidak peduli dengan kata orang yang tidak percaya terhadap perintah Allah, kita harus tetap menyampaikannya, jangan sampai menyerah untuk selalu mengingatkan sesama menuju jalan penuh dengan kebaikan.

5. Meminta dan Percaya pada Pertolongan Allah

nabi yunus
Gambar oleh mohamed Hassan dari Pixabay

Apabila kita sedang menghadapi kesedihan, keputusasaan, dan berbagai kerikil yang datang sebagai pelajaran hidup. Ingatlah satu hal, Teman-Teman! Percayalah bahwa pertolongan Allah sangat dekat, dengan begitu kita akan melalui semuanya dengan baik, bahkan hati kita akan amat sangat tenang ketika mengingat-Nya.

6. Berpikir Positif

nabi yunus
Gambar oleh Wokandapix dari Pixabay

Setelah percaya pada pertolongan Allah, hal paling penting lain yang harus kita lakukan adalah berpikir positif. Dengan berpikir positif, semua pikiran kita akan terasa ringan dan biasanya hal positif yang kita inginkan akan terjadi, lho Teman-Teman!

Banyak sekali hikmah yang dapat kita ambil dari kisah Nabi Yunus ketika berada di dalam perut ikan besar, bukan? Terlebih saat ia sedang berjuang menghadapi kaum Ninawa selama puluhan tahun lamanya. Semoga dengan keenam hikmah yang kita ketahui di atas, dapat memberi kita ketenteraman dan kenyamanan dalam menghadapi berbagai pelajaran dalam kehidupan kita, ya Teman-Teman!

Similar Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *