Kenalan dengan Buah Kepel, Kesukaan Para Putri Keraton, Yuk!
Apakah kamu tahu apa itu buah kepel? Bagi para pecinta sejarah kerajaan, tentu sudah tidak asing dengan jenis buah yang satu ini. Mengapa demikian? Karena pada zaman dahulu, buah ini disebut sebagai kesukaan para putri keraton.
Dikenal sebagai kesukaan dari para putri keraton. Buah yang satu ini kini cukup sulit untuk ditemukan. Ingin tahu apa penyebabnya? Hal tersebut berkaitan dengan bau yang dimilikinya.
Buah Kepel dikenal sebagai jenis buah dengan aroma berbeda. Bahkan mengkonsumsi buah ini dipercaya dapat mengharumkan keringat yang dihasilkan. Karena itulah buah ini digunakan sebagai bahan deodorant oleh para putri dari keraton Raja Mataram.
Pada zaman dahulu raja meminta agar tanaman tersebut ditanam di halaman istana. Hal tersebut dilakukan agar buahnya dapat diambil dengan mudah untuk kemudian digunakan oleh para putri keraton.
Hanya dengan mengkonsumsi buah tersebut, utamanya yang sudah matang. Para putri pun akan berbau seperti bunga viola. Selain keringatnya yang wangi, nafasnya pun tercium dengan aroma harum.
Mengenal Pohon dari Buah Kepel
Pohon dari buah kepel memiliki nama ilmiah yang unik. Nama tersebut adalah Stelechocarpus Burahol. Karena itulah selain dikenal dengan sebutan buah kepel, ia juga kerap disebut sebagai buah burahol.
Pohon ini dipercaya memiliki nilai filosofis yang Adiluhung. Karena itulah keberadaannya pun dikenal sebagai flora identitas dari provinsi Yogyakarta. Pohon ini juga hadir di beberapa wilayah di Indonesia lainnya dan ia pun dikenal dengan sebutan berbeda. Beberapa sebutan yang digunakan untuk menyebutkan buah tersebut di antaranya adalah cindul, kecindul, burahol, simpol dan juga turalak. Sedangkan dalam bahasa Inggris, buah tersebut dikenal dengan nama kepel aple.
Ciri-Ciri Pohon dari Buah Kepel
Jika dilihat dari ciri-ciri yang dimilikinya, buah ini hadir dengan tinggi mencapai 25 meter. Sedangkan untuk diameternya sendiri dapat mencapai angka 40 cm. Kemudian pada bagian kulit batangnya pun terdapat benjolan-benjolan. Benjolan tersebut sebagai bekas yang ditimbulkan oleh bunga serta buah kepel. Hal ini berkaitan dengan buah yang muncul pada bagian batang. Berbeda dengan jenis pohon lain, yang mana buah muncul pada bagian pucuk ranting atau bahkan dahan.
Untuk bagian daun yang dikenal dengan warna hijau gelap, umumnya memiliki bentuk lonjong dan meruncing. Panjang daunnya sendiri berada pada ukuran 12-27 cm. Sedangkan untuk ukuran lebarnya berada pada ukuran 5-9 cm.
Selain itu, bagian bunganya pun memiliki kelamin tunggal. Untuk bunga jantan dikenal dengan keberadaannya yang bergerombol dan berada di bagian atas atau cabang. Sedangkan bunga betina umumnya hanya tumbuh di bagian batang bawah.
Buah kepel akan tumbuh dengan memenuhi setiap bagian batangnya. Ia memiliki bentuk bulat dan sedikit lonjong, atau terlihat meruncing pada bagian pangkalnya. Warna buah kepel adalah coklat keabu-abuan dan akan berubah menjadi coklat tua apabila telah matang.
Daging dari buah kepel berwarna kuning. Namun ada pula yang berwarna hampir kecoklatan. Dagingnya tersebut membungkus bagian biji yang cukup besar dan buah ini dikenal dengan rasanya yang manis.
Filosofi dan Manfaat dari Buah Kepel
Buah kepel memiliki ukuran yang cukup besar. Dalam hal ini, ia memiliki ukuran separti kepalan tangan orang dewasa. Bahkan bentuknya pun memang menyerupai kepalan tangan. Karena bentuknya tersebut, buah kepel memiliki nilai filosofis yang dikenal sebagai lambang persatuan. Tidak hanya itu, ia juga dikenal sebagai lambang keutuhan dari mental serta fisik yang kuat. Hal ini berkaitan dengan bentuknya yang unik seperti kepalan tangan.
Jika dilihat dari manfaat yang dimilikinya, buah ini digunakan sebagai bahan pewangi atau penghilang bau badan oleh para putri keraton. Namun bukan itu saja, buah ini juga dapat digunakan sebagai sarana kontrasepsi atau sterilitas dari kaum wanita. Sementara itu, untuk buahnya sendiri ia dikenal dengan khasiatnya dalam melancarkan air kencing. Bahkan ia juga dapat mencegah hadirnya inflamasi pada bagian ginjal.
Sedangkan untuk bagian kayunya justru dapat digunakan sebagai bahan utama dari perabotan rumah tangga. Bahkan ia juga dapat digunakan sebagai bahan bangunan rumah. Hal ini berkaitan dengan daya tahannya yang dapat bertahan lama hingga 50 tahun.
Untuk bagian daunnya sendiri, buah ini dapat digunakan untuk mengatasi masalah asam urat. Selain itu, kamu yang menjadikannya sebagai sayur lalap juga dapat menggunakan daun kepel untuk menurunkan kolesterol.
Ironisnya pohon yang dikenal dengan beragam manfaat serta khasiat yang luar biasa tersebut justru kini menjadi tanaman langka. Hal ini karena ada rasa takut yang muncul di kalangan rakyat untuk mulai menanamnya kembali. Pasalnya ada yang menyebutkan bahwa menanam pohon kepel dapat menimbulkan kualat. Padahal nyatanya dengan menanam kembali pohon tersebut, tentunya akan ada banyak manfaat yang didapatkan oleh masyarakat. Tidak hanya itu, bahkan pelestarian dari tanaman tersebut pun dapat dijaga dengan lebih mudah.
Merujuk pada penjelasan di atas tadi, dapat kamu lihat bahwa jenis tanaman yang satu ini sudah cukup sulit untuk ditemukan. Meski demikian, keberadaannya memang masih ada walaupun dalam jumlah sedikit dan terbatas. Seperti halnya yang terlihat di kawasan Keraton Jogja, Kebun Raya Bogor, Taman Kyai Langgeng Magelang hingga TMII.
Itulah penjelasan singkat mengenai pohon dari buah kepel. Semoga dapat membantu kamu dalam mendapatkan informasi serta pengetahuan baru yang lebih bermanfaat.