Simak Kisah Nabi Isa, Salah Satu Nabi Bergelar Ulul Azmi

Masih ingat dengan keponakan dari Nabi Zakaria, Siti Maryam? Ia memiliki seorang anak laki-laki suci yang bernama Isa. Anak dari Siti Maryam ini menjadi salah satu nabi yang bergelar Ulul Azmi, sebutan khusus bagi para nabi yang memiliki ketabahan luar biasa dalam menyebarkan dakwah kepada umatnya.

Tentunya pasti banyak kisah Nabi Isa yang dapat kita pelajari, terlebih ia pun termasuk salah satu nabi yang bergelar Ulul Azmi. Bagaimana perjalanannya dalam menyebarkan perintah Allah kepada para umatnya? Yuk, kita simak kisahnya bersama!

Kelahiran Nabi Isa

1
Gambar oleh annca dari Pixabay

Pada suatu hari, Siti Maryam didatangi oleh Malaikat Jibril dengan wujud manusia. Namun, kedatangannya sempat diusir oleh Siti Maryam, karena tidak mengenalnya. Akhirnya, Malaikat Jibril mengaku sebagai utusan Allah dan ia menyampaikan berita bahwa Siti Maryam akan memiliki anak laki-laki suci.  Malaikat Jibril pun meniupkan roh suci ke kandungan Siti Maryam dan akhirnya ia hamil.

Sungguh hal itu merupakan bukti dari kebesaran Allah, Siti Maryam pun bergelar sebagai perempuan suci. Begitu pula dengan anaknya, Isa, anak laki-laki suci yang kelak akan menjadi salah satu nabi yang bergelar Ulul Azmi. Namun, pada saat ia hamil banyak yang berpikir buruk tentangnya karena hamil tanpa memiliki suami.

Saat merasa kelahiran bayinya semakin dekat, Siti Maryam pergi dari rumahnya untuk menyelamatkan diri dan bayinya. Hari demi hari terlewati dan semakin hari terasa sekali gerakan bayi yang dikandung semakin kuat. Dia pun merasakan sakit yang luar biasa dan berbaring sejenak untuk mengistirahatkan diri. Saat itu, Isa dilahirkan ke dunia. Ia melahirkan seorang diri tanpa bantuan. Namun, ia sama sekali tidak mengeluh dan mencari cara untuk bertahan hidup bagi dirinya dan anaknya, sungguh sosok wanita yang kuat.

Baca: silsilah nabi

Setelah melahirkan, Siti Maryam merasa haus dan lapar, ia pun mencoba untuk menggoyangkan pohon kurma yang berada di dekatnya. Buah kurma pun berjatuhan, ia langsung memakannya karena lapar. Di dekat pohon kurma juga terdapat air mengalir yang dapat melepaskannya dari rasa haus.

Beberapa hari kemudian, setelah Siti Maryam merasa sudah pulih dan kuat berjalan. Isa dibawa pulang oleh ibunya menuju ke kampung halamannya. Sesampainya di kampung halaman, para penduduk kaum Bani Israil mulai mencemooh dia beserta anaknya karena Isa telah dilahirkan tanpa seorang ayah.

Siti Maryam hanya berdiam diri dan tidak memberi tanggapan tentang berbagai tuduhan yang dikatakan kepadanya. Tiba-tiba saja hal yang tidak disangka terjadi, Isa yang masih bayi hanya berusia hitungan hari dapat berbicara dan memberi jawaban bahwa segala tuduhan itu tidak benar. Para kaum Bani Israil pun kaget melihat hal itu, bayi yang masih berusia hitungan hari dapat berbicara dengan jelas seperti orang dewasa. Hal itu mampu membuat orang-orang terdiam melihat kekuasaan Allah, tanpa izin-Nya hal itu mustahil akan terjadi.

Nabi Isa Diangkat Menjadi Nabi

nabi isa
Gambar oleh Makoto Seimori dari Pixabay

Isa terkenal sebagai seorang pemuda yang pintar, berani, cerdik, dan tegas dalam membela kebenaran. Pada saat ia berusia 30 tahun, Isa sering pergi ke tempat tertentu untuk mencari pencerahan jiwa, membersihkan nurani, dan menjauh dari keramaian. Dia menyepi untuk semakin mendekatkan diri kepada Allah, memohon ampunan-Nya, dan membersihkan jiwa dari berbagai keburukan.

Suatu hari, Isa sedang dalam perjalanan menuju ke bukit Zaitun dan ia memutuskan untuk beristirahat sejenak, ia duduk di sebuah batu besar. Tiba-tiba datanglah sesosok manusia menghampirinya, ia meminta Isa untuk mengubah batu besar menjadi roti. Namun, Isa menjawab kebesaran Tuhan hanya ada pada Allah dan menolak permintaannya. Ternyata sosok tersebut adalah iblis yang menjelma menjadi manusia untuk menguji keimanannya. Setelah mengetahui besarnya keimanan Isa kepada Allah, iblis itu pun pergi dan menghilang dari hadapannya.

Setelah mengetahui sosok tesebut adalah iblis, Isa pun langsung bersujud karena rasa syukurnya telah selamat dari godaan setan. Tidak lama kemudian, datanglah Malaikat Jibril yang menyampaikan wahyu dari Allah tentang tugas kenabian padanya untuk membimbing kaumnya agar beriman kepada Allah dan kitab Allah sebagai pedoman hidup.

Perjalanan Dakwah Nabi Isa

nabi isa
Gambar oleh Free-Photos dari Pixabay

Dengan tugas kenabiannya, Nabi Isa mulai berdakwah menyiarkan agama Islam kepada umatnya. Ia mencoba memberitahukan kesalahan para pemuka Yahudi agar tidak melakukan hal yang menyimpang dari ajaran dan peraturan Allah. Nabi Isa tidak pernah lelah untuk terus-menerus menyampaikan dakwah agar mereka kembali bertobat dan kembali ke jalan yang diridai oleh Allah Swt.

Namun hal itu bukanlah sesuatu yang mudah, Nabi Isa mendapat banyak penolakan dan berbagai cemoohan. Tidak hanya itu, ia pun difitnah dan diminta untuk membuktikan kebenaran kenabiannya. Hal itu dilakukan mereka agar orang-orang yang diberi dakwah tidak terpengaruh dan mengikuti ajaran Allah.

Nabi Isa pun membuktikan mukjizatnya, tetapi masih banyak yang tetap tidak memercayainya. Mengetahui hal itu, Nabi Isa tidak menyerah menyebarkan dakwahnya dan tidak pernah meminta azab bagi kaumnya walaupun mereka sangat sulit untuk diajak ke jalan kebenaran. Ia tetap bersabar dan tidak pernah menyerah dalam menyebarkan dakwahnya.

Saat itu, kaum Bani Israil banyak sekali melakukan dosa dan penyimpangan, tetapi menganggapnya sebagai sesuatu yang wajar. Banyak petinggi-petinggi Yahudi yang membiarkan hal tersebut terjadi dan mengubah ketentuan yang haram menjadi halal dan halal menjadi haram. Tentu saja keadaan tersebut sangat menyedihkan dan ia khawatir akan semakin menyebabkan kerusakan yang lebih mengerikan apabila tidak segera diatasi.

Berita tentangnya menyebarkan ajaran Allah diketahui oleh Raja Herodes, sang raja pun tidak memercayai dakwah yang disebarkannya. Dia meminta Nabi Isa menunjukkan mukjizat yang dimilikinya.

Mendengar hal itu, ia pun berdoa kepada Allah agar dapat membuat Raja Herodes dan kaum Bani Israil mengikuti perintah dan ajaran dari Allah Swt. Setelah itu, ia pun membuat burung dari tanah liat dan meniupnya. Dengan izin Allah, setelah meniup, burung tersebut hidup dan terbang. Dengan adanya kejadian tersebut banyak orang yang heran bercampur kagum dengan keajaiban tersebut.

Tidak lama dari kejadian tersebut, ada dua orang yang mendatangi Nabi Isa. Kedua orang tersebut menderita penyakit, yang satu buta dan satunya kusta. Setelah bertemu dengan Nabi Isa, kedua orang tersebut langsung sembuh total.

Suatu hari, Nabi Isa sedang dalam perjalanan melewati daerah padang pasir gersang dengan cuaca yang sangat panas. Ia sedang melakukan perjalanan bersama belasan pengikut setianya yang biasa disebut dengan Hawariyyun. Di tengah perjalanan, mereka baru sadar telah kehabisan perbekalan dan mulai merasa kelaparan serta kehausan. Kemudian Nabi Isa memohon kepada Allah agar diturunkan hidangan dari langit dan tak lama setelah ia berdoa, Allah langsung mengabulkannya.

Kejadian-kejadian tersebut terdapat pada Al-Qur’an dalam surat Ali Imran ayat 49 yang berbunyi sebagai berikut:

“Dan sebagai rasul kepada Bani Israil (dia berkata), ‘Aku telah datang kepada kamu dengan sebuah tanda (mukjizat) dari Tuhanmu, yaitu aku membuatkan bagimu (sesuatu) dari tanah berbentuk seperti burung, lalu aku meniupnya, maka ia menjadi seekor burung dengan izin Allah. Dan aku menyembuhkan orang yang buta sejak dari lahir dan orang yang berpenyakit kusta. Dan aku menghidupkan orang mati dengan izin Allah, dan aku beri tahukan kepadamu apa yang kamu makan dan apa yang kamu simpan di rumahmu. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat suatu tanda (kebenaran kerasulanku) bagimu, jika kamu orang yang beriman.” (QS. Ali Imran: 49)

Seiring berjalannya waktu, jumlah umat yang mengikuti ajaran yang disampaikan oleh Nabi Isa semakin banyak. Dengan adanya kejadian tersebut, ada beberapa petinggi Yahudi dan kaum Bani Israil yang masih belum menerima ajaran Nabi Isa merasa dirugikan.

Mereka mulai berencana untuk mencelakai Nabi Isa, tetapi rencana tersebut diketahui oleh pengikutnya. Pengikutnya pun memberi tahu hal tersebut kepadanya, ia pun memutuskan untuk berpindah-pindah untuk menyelamatkan diri. Di sisi lain, ada salah satu muridnya yang bernama Yudas. Ia tergiur dengan hadiah 30 dinar, uang tersebut akan didapatkannya jika memberi tahu keberadaan Nabi Isa dan Hawariyyun.

Setelah mengetahui keberadaan dari Nabi Isa dan Hawariyyun, para tentara Yahudi langsung menjalankan rencananya. Dengan izin Allah, wajah Yudas diubah menjadi sangat mirip dengan Nabi Isa. Oleh karena itu, para tentara Yahudi justru menangkap Yudas, sedangkan Nabi Isa diangkat ke langit untuk diselamatkan oleh Allah Swt.

Nabi Isa Turun ke Bumi

nabi isa
Gambar oleh Free-Photos dari Pixabay

Menurut sebuah hadis, Nabi Isa masih hidup sampai saat ini di bawah lindungan Allah dan keberadaannya pun hanya Dia yang mengetahui. Menjelang kiamat kelak, Nabi Isa akan diturunkan ke bumi dengan izin dari Allah. Ia akan turun ketika dunia sudah penuh dengan kezaliman, kesengsaraan, dan perang besar terjadi di seluruh dunia.

Saat itu juga Imam Mahdi akan muncul dan menyelamatkan kaum muslim. Namun, keberadaan Imam Mahdi terancam karena dajal akan datang untuk melenyapkannya. Berbagai fitnah akan disebarkan selama 40 hari oleh dajal dan setelah itu Nabi Isa akan diturunkan untuk membantu Imam Mahdi.

Allah mengutus Nabi Isa turun ke bumi untuk mengalahkan dajal. Selain itu, ia diperintahkan oleh-Nya untuk menyelamatkan manusia dari fitnah dajal dan menghilangkan segala tindakan yang menyimpang dari perintah agama. Nabi Isa dan Imam Mahdi akan bekerja sama mengajak para kaum muslim menghadapi musuh Allah, dajal serta mengalahkan semua orang yang ingkar terhadap perintah Allah.

Setelah dajal melihat Nabi Isa, ia akan melarikan diri dan dihadang di Palestina, Nabi Isa dan Imam Mahdi pun berhasil mengalahkan dajal. Dengan kekalahan yang dialami oleh dajal, membuat para pengikutnya sadar bahwa ia bukanlah Tuhan.

Tugas lain yang harus dituntaskan oleh Nabi Isa adalah menyelamatkan manusia dari ancaman fitnah Ya’juj dan Ma’juj. Fitnah yang dilakukan Ya’juj dan Ma’juj sangat kuat dan menyebar dengan cepat. Mereka akan merusak dan mengajak para manusia menuju jalan penuh kesesatan. Semoga kita terlindung dari kejadian-kejadian yang ada pada akhir zaman, ya Teman-Teman!

Semoga dengan adanya kisah dari Nabi Isa dapat memperkuat keimanan dan membawa diri kita agar semakin mematuhi perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya. Ada sebuah sunah yang dapat melindungi kita dari berbagai fitnah akhir zaman, yaitu dengan menghafalkan surat Al-Kahfi dari ayat 1-10. Ayo, Teman-Teman pasti bisa menghafalkan surat tersebut! Jangan lupa untuk selalu melaksanakan perintah Allah dan sunah Rasulullah. Hal itu dapat dilakukan dengan cara melaksanakan salat lima waktu, membaca Al-Qur’an dan berusaha menghafalkannya, serta patuh pada perkataan orang tua yang sesuai dengan ajaran-Nya. Dengan izin Allah, kita akan dilindungi dari berbagai fitnah dunia oleh-Nya. Aamiin!

Similar Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *