Komik menjadi salah satu media yang bisa dimanfaatkan untuk mendidik anak. Banyak cerita anak yang hadir pada zaman dahulu dan terbukti masih populer hingga ke masa kini. Salah satu diantaranya adalah komik anak Tintin. Petualangan Tintin paling fenomenal muncul pada tahun 80- an hingga tahun 90-an, anak SD hinnga SMA banyak membaca komik ini.

Tintin adalah wartawan muda yang membuat anak-anak ketagihan untuk membaca ceritanya. Petualangan Tintin tersedia dalam berbagai macam bahasa. Serial komik yang paling menghibur tersebut dihadirkan oleh Herge. Ia merupakan seorang artis yang berasal dari Belgia.

Serial Tintin yang muncul pertama kali berasal dari bahasa Perancis. Pada waktu itu, komik Tintin hadir sebagai lampiran pada bagian halaman anak-anak di Koran Belgia. Petualangan Tintin terbit pertama kalinya pada tanggal 10 Januari 1929 dan terbukti masih digemari oleh banyak orang hingga ke masa sekarang.

Petualang Tintin menampilkan pemain yang saling melengkapi antara tokoh satu dengan tokoh lainnya. Dari tahun ke tahun, komik ini selalu menjadi best seller dan menjadi bacaan favorit serta menjadi bahan kritikan bagi banyak orang. Selama 70 tahun lebih komik Tintin dengan sangat setia menemani para penggemarnya dari seluruh dunia.

Kenali Lebih Jauh Tentang Karakter di Komik Tintin

Komik Tintin memiliki tokoh utama wartawan Belgia yang masih muda yang bernama Tintin. Selain berprofesi sebagai seorang wartawan, Tintin juga merupakan seorang pengembara. Ketika pertama kali, Tintin ditemani oleh seekor Anjing. Anjing tersebut berasal dari jenis Fox Terrier dan diberi nama Milo.

Dalam Bahasa Perancis, Milo ini bernama Milou. Kisah demi kisah hadir dan semakin menghangatkan komik Tintin. Seiring dengan munculnya serial yang baru, maka muncullah pemain tambahan untuk komik ini. Beberapa pemain tambahan yang hadir dalam komik ini adalah Kapten Haddock.

Kapten Haddock merupakan kapten yang sangat terkenal dengan sumpah serapah yang sering kali diucapkannya. Namun demikian, kapten Haddock tetap menjunjung tinggi nilai-nilai dalam hal kepelautan dengan menggunakan asas kesetaraan.

Muncul lagi pemain baru dalam komik yang bernama Profesor Lakmus. Dalam komik Tintin berbahasa Perancis, Profesor ini bernama Professeur Tournesol. Profesor ini sangat cerdas. Namun, ia memiliki pendengaran yang kurang baik.

Karakter dalam komik ini yang tidak kalah menarik lagi adalah Dupont dan Dupond. Mereka merupakan detektif kembar dalam karakter komik Tintin ini sangat tidak kompeten. Semua karakter tersebut sangat menunjang ketenaran komik Tintin hingga sekarang.

Lokasi yang digunakan dalam komik Tintin menjadi bagian yang sangat penting dalam serial komik ini. Penulis benar-benar memadukan secara apik antara dunia khayal dengan dunia nyata. Tintin tinggal di Labrador Road dan terkenal dengan nama Puri Moulinsart. Kemampuan Herge dalam menggabungkan dunia nyata dengan dunia khayalan dapat Anda lihat dalam episode Tongkat Ottokar.

Dewasa Bersama Komik Tintin

Banyak anak-anak di zaman dahulu yang tumbuh dewasa bersama komik Tintin yang menemaninya. Komik ini ternyata juga begitu populer di Negara Indonesia. Kepopuleran komik Tintin tersebut bahkan membuat komunitas pecinta Tintin, lho! Anda bisa menemukannya di berbagai jejaring sosial.

Salah satu penggemar komik Tintin bahkan mengaku telah memiliki 24 judul komik Tintin yang ditulis dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris. Komik Tintin di Indonesia diterbitkan oleh dua penerbit yang berbeda. Penerbit pertama adalah Indira yang berhasil menerbitkan hingga 23 judul. Namun, penerbit Gramedia berhasil menerbitkan hingga 24 judul.

Baca: 5 Cerita Anak yang Menginspirasi & Mengandung Pesan Positif

Keberhasilan dari komik Tintin digabung dalam sebuah album petualangan Tintin yang terdiri dari 23 seri. Satu album terakhir dari petualangan Tintin masih dalam bentuk sketsa. Salah satu karya komik Tintin yang sudah diadaptasi dalam bentuk film dan teater adalah komik dengan judul Tintin dan Alpha RT.

Selain terkenal di Negara Indonesia, komik Tintin ini juga sangat terkenal di Eropa. Popularitasnya di Eropa terjadi pada abad ke 20. Lebih dari 200 juta buku Tintin diterjemahkan dan kemudian diterbitkan. Setidaknya, terdapat 50 bahasa yang telah menceritakan Tintin untuk dibaca di berbagai belahan negara.

Alasan Komik Ini Digemari

Banyak alasan yang membuat komik ini digemari oleh banyak orang. Hal pertama yang membuat komik ini digemari adalah gaya gambarnya yang sangat ekspresif. Pembaca sangat senang dengan gaya gambar yang sangat ekspresif. Gaya yang tampil ekspresif tersebut dibuat berdasarkan riset yang mendalam yang mendalam yang dilakukan oleh pengarangnya.

Baca: Komik Anak Indonesia Digemari Tua dan Muda

Berbagai aliran muncul dalam komik ini. Terdapat petualangan dalam elemen fantasi, elemen misteri, politik, serta fiksi. Untuk Anda yang kangen dengan komik Tintin, berikut judul-judulnya secara berurutan. Pertama Cerutu Sang Faraoh, Kepiting Bercapit Emas, Tongkat Raja Ottokar, Negeri Emas Hitam, Rahasia Pulau Hitam, hingga edisi terakhir adalah Zamrud Castafiore.

Meskipun cerita yang dihadirkan di komik Tintin adalah cerita misteri, namun komik ini diselesaikan dengan baik dan dapat diterima oleh logika manusia. Belum lagi bumbu-bumbu humor yang selalu mewarnai komik Tintin

Racikan humor dalam komik Tintin dipadukan dengan cara yang sangat elegan sehingga membuat teknik penulisannya sering disebut dengan nama Pacing. Yang paling membuat penasaran dari para pembaca adalah usia dari Tintin yang tidak pernah diungkapkan secara akurat.

Tokoh ini memang digambarkan sebagai orang yang sudah dewasa jika dilihat dari penggambarannya dalam DVD, namun tokoh ini seringkali dirujuk sebagai seorang bocah dalam acara-acara televisi. Sebenarnya, mana yang benar, ya? Hal ini memang masih menjadi suatu hal yang belum dapat dijelaskan secara akurat.

Kehidupan Pribadi Pencipta Tintin

Kehidupan pribadi dari seorang pencipta komik Tintin yang bernama Herge ini sangat mempengaruhi setiap serial yang hadir dalam komik Tintin. Salah satu pengaruhnya terjadi pada serial yang berudul Tintin di Tibet.

Pada judul Tintin di Tibet, tulisannya sangat dipengaruhi oleh rasa putus asanya dimana mimpi-mimpi buruknya digambarkan dalam gambar yang serba putih dalam pandangan Milo. Akhirnya, dapat disimpulkan bahwa serial dari petualangan Tintin akan hidup dengan abadi.

Mengapa dikatakan demikian? Serial petualangan Tintin akhirnya menjadi sebuah warisan yang besar ketika Herge sang penulis akhirnya meninggal pada tanggal 3 Maret 1983. Di saat ia meninggal, ia belum sempat menyelesaikan komik seri 24.

Demikianlah serial komik yang paling digemari sepanjang masa. Karya yang fenomenal ini menunjukkan bahwa penulis di zaman dahulu memang bisa menjadi inspirator yang sangat hebat untuk dikembangkan bagi para penulis masa kini. Tintin sebagai salah satu komik fenomenal yang masih disukai oleh pecintanya di zaman sekarang bahkan masih bisa Anda baca di internet. Penasaran?