Kita Belajar Sejarah Manusia Purba di Indonesia, Yuk!
Manusia purba adalah manusia yang hidup pada jaman beribu tahun yang lalu. Bisa dikatakan manusia purba hidup sejak jaman pra sejarah, yaitu lebih mengacu pada jaman sebelum masehi (SM) yaitu 4 juta, tahun yang lalu. Keberadaan manusia purba dapat kita lihat dari jejak dan peninggalannya, seperti fosil, alat-alat rumah tangga dan lain sebagainya. Manusia purba di temukan di seluruh dunia termasuk di Indonesia. Bagaimanakah perkembangan manusia purba di indonesia ini? Mari disimak uraiannya.
Mengikuti Jejak Manusia Purba Di Indonesia
Manusia purba di Indonesia ditemukan telah ada sejak 600 ribu tahun yang lalu. Mereka di perkirakan berada di daerah Jawa Tengah dan Jawa Timur. Manusia purba di Indonesia diketahui hidup pada jaman quartair yang dibedakan menjadi jaman Dilluvium dan jaman Alluvium. Jaman Dilluvium dibedakan lagi menjadi tiga lapisan yaitu Dilluvium bawah, tengah dan atas. Beberapa manusia purba ditemukan fosil-fosilnya pada jaman tersebut. Diantaranya adalah :
- Jaman Dilluvium Bawah, jaman ini berlangsung sekitar 600.000 tahun yang lalu. Ada tiga jenis manusia purba yaitu :
- Meganthropus Palaeojavanicus, manusia purba tertua yang ditemukan di daerah Sangiran
- Pithecanthropus Dubius, masih belum dipastikan apakah fosil ini merupakan manusia atau kera karena beberapa bagian mirip manusia namun bagian lain mirip kera. Fosil ini juga ditemukan di daerah Sangiran.
- Pithecanthropus Robustus atau Pithecanthropus Mojokertensis, manusia purba ini juga ditemukan di lokasi yang sama yaitu Sangiran.
- Jaman Dilluvium Tengah, sesosok manusia purba yang ditemukan oleh Dr Eugene Dubois. Manusia purba ini diberi nama Pithecanthropus Erectus yang berarti Kera yang berjalan tegak.
- Jaman Dilluvium Atas, ditemukan manusia purba yang paling muda. Yaitu di daerah Wajak (Tulungagung) yang kemudian diberi nama Homo Wajakensis, sedangkan yang ditemukan di Ngandong diberi nama Homo Soloensis.
Perkembangan Kebudayaan Manusia Purba Di Indonesia
Manusia purba yang ditemukan di beberapa lokasi di Indonesia menunjukkan bahwa mereka telah memiliki kebudayaan. Hal ini ditunjukkan dari beberapa barang atau peralatan sehari-hari yang tersisa bersama fosil manusia purba. Kebudayaannya dibedakan menjadi dua sesuai dengan tempat mereka ditemukan yaitu:
- Kebudayaan Pacitan, manusia purba yang ditemukan di daerah ini umumnya masih sangat sederhana. Peralatan sehari-harinya masih menggunakan batu dan dibuat dengan cara sederhana. Peralatan yang dibuat tersebut sebagian besar masih berupa kapak genggam yang dipergunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
- Kebudayaan Ngandong, manusia purba yang ditemukan di Ngandong memiliki kebudayaan yang lebih baik dibandingkan dengan manusia purba di Pacitan. Di sini, mereka telah menggunakan alat-alat yang lebih maju yaitu tulang. Alat ini diketahui dipergunakan sebagai alat penusuk atau untuk membantu mengambil ubi di dalam tanah.
Bagaimana cara hidup manusia purba memang tidak bisa diketahui secara jelas dan detail karena jauhnya rentang waktu yang ada. Namun dari beberapa peralatan yang ditemukan berbarengan dengan penemuan fosilnya, kita bisa mendapatkan sedikit gambaran mengenai cara hidup manusia purba ini.
Mereka belum hidup secara menetap di suatu tempat, namun manusia purba ini telah hidup secara berkelompok. Bersama dengan kelompoknya, manusia purba hidup berpindah-pindah dari satu tempat ke tempat yang lainnya. Dalam hal memenuhi kebutuhan hidup seperti makanan, mereka belum mengenal bercocok tanam. Mereka mengambilnya langsung dari alam seperti memetik buah dan berburu hewan.
Kebudayaan manusia purba ini terus bergerak maju seiring dengan perkembangan kemampuan manusianya. Setelah melewati jaman Dilluvium, Homo Sapiens muncul di jaman Alluvium. Homo Sapiens yang berarti manusia cerdik. Dianggap sebagai nenek moyang manusia jaman sekarang, Homo Sapiens berasal dari masa kurang lebih 20 ribu tahun yang lalu. Homo Sapiens lebih cerdas dari pada manusia purba sebelumnya. Mereka telah tinggal menetap dan bercocok tanam untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya.
Ciri dan Karakteristik Manusia Purba Di Indonesia
Banyak sekali manusia purba yang ditemukan di Indonesia. Berikut ini adalah ciri dan karakteristiknya, yaitu:
1. Meganthropus Paleojavanicus
Manusia purba ini diketahui sebagai manusia raksasa yang paling tua dan ditemukan di pulau Jawa. Ia merupakan fosil manusia purba yang paling primitive. Ciri-cirinya adalah makan makanan yang berasal dari tumbuhan, tidak memiliki dagu, memiliki postur yang tegap, tulang pipinya menonjol dan otot rahang kuat.
2. Pithecanthrophus
Pithecanthrophus berarti manusia kera. Secara sekilas, ciri-cirinya sangat mirip dengan kera. Fosil manusia purba ini paling banyak ditemukan di Indonesia. Secara umum, ada tiga jenis Pithecanthrophus yang ada yaitu:
- Pithecanthrophus Erectus, memiliki ciri-ciri sebagai berikut yaitu tinggi badan sekitar 165 sampai dengan 180 cm, postur tubuh tegap (belum tegap sempurna), gigi geraham yang besar dan kuat, memiliki hidung yang tebal, wajahnya menonjol ke depan, volume otaknya sekitar 750-1350cc, (di bagian belakang kepalanya ada tonjolan yang menyerupai konde seorang wanita.) Pithecanthrophus Erectus hidup berpindah-pindah demi mengumpulkan makanan.
- Pithecanthrophus Mojokertensis dan Pithecanthrophus Soloensis, memiliki ciri-ciri yang hampir sama dengan Pithecanthrophus Erectus. Umumnya mereka sudah memiliki badan yang tegap meskipun tidak setegap Mereka sama-sama masih berburu makanan di alam sekitar. Mereka memakan apa saja termasuk tumbuhan dan hewan. Mungkin hal inilah yang menyebabkan mereka memiliki struktur tulang rahang dan gigi geraham yang kuat.
3. Homo
Homo merupakan fosil dari manusia purba yang paling muda yang pernah ditemukan. Fosil ini diperkirakan berasal dari 15.000 dampai 40.000 SM. Homo sudah dikategorikan sebagai manusia karena kapasitas otaknya sudah menyerupai manusia modern. Di indonesia, ada tiga jenis homo yang ditemui di Indonesia yaitu :
- Homo Wajakensis, dengan ciri-ciri hidung lebih lebar dan mulutnya agak menonjol, wajahnya lebar dan datar, tulang tengkoraknya agak membulat, ada sedikit tonjolan di dahinya. Homo Wajakensis, memiliki ciri-ciri yaitu postur badan yang tegap, mereka berjalan dengan dua kaki yang sempurna, tinggi badannya kurang dari satu meter, volume otaknya sedikit kecil yaitu 417cc dan mereka tidak mempunyai dagu.
- Homo Soloensis, ciri-ciri manusia purba yang satu ini adalah volume otak yang sudah meningkat yaitu berkisar antara 1000-1300cc, tinggi badan antara 130-210cm, wajahnya tidak memiliki tulang yang menonjol ke depan, berjalan tegap menggunakan dua kaki dengan sempurna dan otot tengkuknya sedikit mengalami penyusutan. Homo Soloensis memiliki kemampuan yang lebih baik dari pada manusia purba lainnya.
- Homo Sapiens, adalah manusia purba yang berotak cerdas. Itulah mengapa kemudian mereka diberi nama Homo Sapiens yang berarti manusia cerdik. Meskipun cara berfikir dan bertindaknya masih dengan cara sederhana, Homo Sapiens setidaknya jauh lebih cerdik dibandingkan dengan para pendahulunya. Homo Sapiens tinggal di gua-gua dan mulai mengembangkan kebudayaan bercocok tanam.
Manusia purba di indonesia yang ditemukan ini merupakan nenek moyang dari manusia yang ada saat ini. Keberadaan manusia purba merupakan satu hal yang tidak bisa dilepaskan dengan budaya yang pada saat ini masih berkembang dan dipergunakan.