Apa Saja Manfaat dari Pohon Aren? Ayo, Kita Pelajari!
Hal pertama yang terlintas di pikiran kalian ketika mendengar kata pohon aren? Tentu kolang-kaling atau gula aren, bukan? Pohon aren atau pohon enau (arenga pinnata) nyatanya tidak hanya diolah menjadi kedua produk makanan itu saja, dari akar hingga daun pohon aren dapat dimanfaatkan sebagai keperluan lainnya. Inilah mengapa pohon aren disebut sebagai pohon yang serba guna.
Agar lebih mengetahui pohon yang masih bersaudara dengan pohon kelapa ini, mari kita baca manfaat-manfaat pohon aren, mulai dari buah hingga akarnya!
1. Buah Aren
Buah pohon aren yang berbentuk bulat kecil dan dapat diolah menjadi makanan yang biasa kita temui dalam minuman seperti es buah, yaitu kolang-kaling.
Kolang-kaling merupakan biji dari buah aren yang diolah. Mengolahnya pun tidak mudah. Umumnya petani akan mengambil buah aren yang masih setengah matang.
Buah aren ini kemudian dibakar hingga hangus atau direbus sekitar 30 menit untuk menghilangkan getahnya. Apabila sudah ditiriskan dan didinginkan, kulit buah aren dibelah lalu diambil dagingnya.
Daging tersebut dipipihkan satu per satu menggunakan alu. Setelah itu daging direndam dalam air kapur selama 2 hingga 3 hari agar kolang-kaling kenyal dan bersih.
2. Nira Aren
Tidak hanya kolang-kaling saja, sadapan pohon aren pun dapat diolah menjadi perasa makanan, yaitu gula aren . Berbeda dengan gula merah atau gula jawa, gula aren memiliki warna yang lebih coklat dan berbentuk silinder atau bundar.
Gula aren terbuat dari nira atau sadapan pohon aren yang disaring kemudian dimasak selama beberapa jam hingga kadar air berkurang sampai 6%. Cairan yang sudah berwarna coklat disebut dengan gula cair.
Agar gula mengeras, diamkan cairan tersebut selama 5 menit baru kemudian dicetak. Hindarkan gula aren yang telah mengeras dan dingin dari uap air dengan menyimpannya di wadah yang tertutup.
Nira aren yang tidak diolah menjadi gula dapat dimanfaatkan sebagai minuman berfermentasi yang disebut dengan tuak. Caranya, mencampurkan nira aren dengan kayu atau akar-akaran, misalnya manggis hutan.
Rasanya pun beraneka ragam dipengaruhi oleh bahan campurannya. Baik itu menjadi manis, pahit, atau justru agak asam.
Tak sampai di situ, nira aren ini dapat dimanfaatkan sebagai bahan pengembang roti. Apabila menggunakan nira sebagai campuran bahan pengembang, roti akan terlihat lebih baik dan sempurna.
3. Daun Aren
Daun pohon aren yang pajang dapat digunakan sebagai atap rumah. Umumnya orang-orang akan memilih daun aren yang sudah tua untuk atap, sedangkan pucuk daun yang masih muda digunakan sebagai daun rokok, yang dikenal sebagai daun kawung.
Sedangkan batang daun yang panjang dapat dilepaskan dari daunnya dan disatukan dengan diikat menjadi sapu lidi.
Jenis sapu lain yang dapat dibentuk dari daun pohon aren adalah sapu dan tali ijuk. Daunnya yang kuat pun umumnya dibuat untuk membungkus buah berukuran besar di pasar, misalnya durian atau nangka.
4. Batang pohon aren
Batang pohon aren yang berserabut di bagian dalam dan keras ini dapat dijadikan papan atau tongkat. Papan dari pohon aren dapat dimanfaatkan sebagai papan tulis atau papan sekat lemari.
Tak hanya papan, batang pohon aren apabila dibelah memanjang dan dibersihkan dari serabut dapat digunakan sebagai talang atau saluran air yang berguna di pemukiman desa atau persawahan.
Empulur atau serabut di dalam batang jika ditumbuk dan diolah dapat menjadi produk sagu. Namun, produk sagu ini kualitasnya memang masih kalah dengan sagu rumbia.
5. Akar Pohon Aren
Banyak orang yang memanfaatkan akar pohon aren sebagai bahan kerajinan tangan, seperti tas maupun gelang. Kerajinan tangan ini dibentuk dari akar yang dianyam sedemikian rupa.
Akar juga dapat dijadikan bahan cambuk yang tidak kaku tetapi kuat. Produk lainnya adalah tali pancing. Tetapi, beberapa orang akan menggunakan pelepah pohon aren sebagai senar alat pancing, daripada akarnya.
Dari penjelasan di atas, kita tahu bahwa julukan serba guna pada pohon aren memang tidak salah, bukan?