Jalak Bali, Burung yang Selalu Menjaga Kebersihan Diri
Di dunia ini ada salah satu spesies burung yang suka menjaga kebersihan tubuhnya, lho! Kira-kira burung apa, ya namanya? Ya, burung tersebut adalah jalak bali! Burung ini sering melakukan aktivitas seperti burung yang sedang mandi.
Mereka sering sekali bermain air, membersihkan tubuh beserta bulunya. Setelah mereka selesai bermain air, mereka kemudian berjemur di bawah sinar matahari untuk mengeringkan diri. Salah satu jenis burung endemik ini sering ditemui di daerah Bali terutama hutan bagian barat. Penasaran dengan keunikan, asal usul, dan cerita lengkap dari burung jalak bali? Kita simak ceritanya bersama, yuk!
Asal Usul dan Ciri Fisik Burung Jalak Bali
Burung jalak bali yang populer pada tahun 1991 ini, pertama kali ditemukan sekitar tahun 1910 di Bali. Oleh karena itu, tidak heran jika burung ini dinobatkan sebagai lambang fauna dari provinsi Bali hingga saat ini. Kemudian pada tahun 1912, seorang ilmuwan bernama Walter Rothschild menentukan nama dan klasifikasi ilmiah dari burung ini, yaitu sebagai berikut:
Kerajaan : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Aves
Ordo : Passeriformes
Famili : Sturnidae
Genus : Leucopsar
Spesies : L. rothschildi
Nama Latin : Leucopsar rothschildi
Burung jalak bali ini merupakan satu-satunya spesies burung asli yang berasal dari pulau Bali. Tidak akan ada jenis jalak yang sama pada habitat lainnya kecuali berasal dari proses penangkaran. Di bawah ini terdapat beberapa ciri fisik dari burung jarak bali yang membedakannya dengan jenis burung jalak lainnya:
- Hampir 90 % tubuhnya ditutupi oleh bulu berwarna putih bersih.
- Pada ujung ekor dan sayap terdapat bulu hitam berukuran kurang lebih 2,5 cm
- Memiliki mata berwarna cokelat tua
- Pelupuk mata berwarna biru tua di sekitar lingkaran bola mata yang membuatnya terlihat seperti menggunakan kacamata renang
- Pipinya tidak ditumbuhi bulu
- Berparuh runcing dengan panjang sekitar 2-3 cm
- Ujung paruh berwarna kuning kecokelatan
- Rahangnya berwarna abu-abu agak kehitaman
- Panjang burung jalak bali dari ujung paruh sampai ekor adalah sekitar 29-31 cm. Biasanya komposisi pembagiannya yaitu 3 cm paruh, 5 cm kepala, 2 cm leher, 13 cm sayap, 6 cm ekor, 2 cm ekor bulu hitam, dan 4 cm kaki
- Burung jalak dewasa memiliki berat badan sekitar 108 gram
- Jumlah bulu pada sayapnya adalah 11-12 helai dan pada ekornya 17-18 helai.
Seperti pada jenis burung lainnya, burung jalak bali jantan dan betina pun memiliki perbedaan pada ciri fisiknya. Burung jalak bali jantan memiliki ukuran kepala yang besar, panjang, dan memiliki jambul tinggi berwarna putih bersih. Bentuk tubuhnya pun lebih molek, besar, dan gagah. Sementara, ukuran kepala burung jalak bali betina lebih kecil, bulat, dan berjambul lebih pendek. Bentuk tubuhnya lebih ramping dan feminin.
Habitat Burung Jalak Bali
Burung berwarna putih ini berasal dari habitat asli yaitu di hutan rawa, mangrove, hutan musim di daerah dataran rendah, dan sabana. Selain itu, burung ini tersebar di berbagai daerah seperti Teluk Brumbun, Tegal Bunder, Batu Gondang, Batu Licin, Lampu Merah, Prapat Agung, dan di antara daerah Bubunan, Buleleng hingga Gilimanuk. Jika kalian penasaran dan ingin dapat melihatnya dengan mudah, berkunjunglah ke Taman Nasional Bali Barat. Taman tersebut merupakan salah satu daerah yang dijadikan tempat penangkaran dari burung jalak bali.
Makanan Burung Jalak Bali
Pada dasarnya, burung jalak bali termasuk ke dalam hewan pemakan tumbuhan yang biasa disebut dengan omnivor. Dengan bentuk paruhnya yang panjang dan lancip, mereka dapat mengonsumsi buah yang mengandung bji-bijian, seperti jambu dan jamblang/juwet.
Namun, burung tersebut kadang memakan binatang kecil lainnya, seperti ulat, cacing, jangkrik, dan serangga yang dapat dengan mudah mereka temukan dalam hutan. Burung jalak bali ini, biasanya dapat memilih makanan bernutrisi tinggi bagi hidupnya.
Keunikan Burung Jalak Bali
Burung jalak bali yang berwarna putih cantik nan elok ini memiliki beberapa kebiasaan unik, lho Teman-Teman! Berikut beberapa kebiasaan unik yang perlu kalian ketahui:
1. Disiplin dan Tepat Waktu
Biasanya burung jalak bali merupakan burung yang hidup secara berkelompok, mereka beterbangan dan hinggap pada sebatang pohon beramai-ramai. Jika beruntung, kalian dapat melihat sekawanan burung berwarna putih bersih nan indah ini terbang bersama-sama.
Uniknya, mereka adalah burung yang cukup disiplin, lho Teman-Teman! Karena mereka selalu melaksanakan aktivitas rutin yang dilakukan pada waktu yang sama setiap harinya. Saat matahari mulai terbit, burung jalak ini terbang bersama-sama menuju suatu tempat untuk mencari makanan.
Burung ini pun tidak dapat terbang terlalu jauh dari habitatnya, karena pergerakan mereka yang terbatas. Biasanya mereka hanya mampu terbang antara 3-10 km dari habitatnya. Namun apabila cadangan makanan belum mencukupi, mereka mungkin akan terbang lebih jauh dibandingkan biasanya.
Saat sore mulai menjelang, sekitar pukul tiga sore mereka akan kembali ke sarangnya untuk beristirahat. Segala aktivitas yang mereka kerjakan akan berhenti dan tidak akan melakukan hal apa pun sama sekali pada pukul tujuh malam. Benar-benar hal unik yang dilakukan oleh sekumpulan burung, bukan?
2. Setia pada Pasangan
Demikian pun saat mereka telah memilih pasangan, seperti manusia, ketika burung memutuskan untuk bersama, mereka akan langsung pindah dari keluarganya masing-masing dan membuat sarangnya sendiri. Mereka pun merupakan jenis hewan yang setia hanya pada satu pasangan saja.
Musim berpasangan dari burung jalak bali ini dapat terjadi sepanjang tahun. Setelah membesarkan anaknya selama dua bulan, burung jalak bali betina sudah dapat bertelur kembali. Bagi burung jalak bali jantan mengalami masa produktif selama tujuh belas tahun, sementara betinanya selama dua belas tahun.
3. Mencintai Kebersihan
Seperti yang telah kita ketahui sebelumnya, burung jalak bali ini merupakan spesies burung yang mencintai kebersihan. Hal tersebut dapat kita lihat dari bulu tubuhnya yang putih bersih seperti burung atau hewan peliharaan yang selalu dimandikan oleh manusia.
Namun tidak dengan burung jalak bali ini, mereka tidak dimandikan oleh manusia. Mereka merupakan burung yang sangat suka bermain di air. Saat menemukan sungai, danau, atau sumber mata air bersih lainnya mereka akan segera bermain sembari membersihkan diri.
Setelah puas membersihkan diri, mereka akan bertengger pada ranting pohon untuk berjemur dan mematuk-matuk bulunya agar cepat mengering. Bulu-bulu mereka pun semakin bersih, mengkilap, dan terlihat bercahaya setelah melakukan ritual mandi tersebut.
Jumlah Populasi Burung Jalak Bali
Pada saat awal ditemukannya burung jalak bali yang indah nan elok ini, jumlah populasinya masih cukup banyak berkisar di antara 300-900 ekor. Namun seiring berjalannya waktu, populasi dari burung ini semakin lama semakin menurun.
Ketika tahun 1984 saja, jumlah burung ini hanya tersisa sekitar 125-180 ekor saja. Bayangkan hanya dalam waktu kurang dari seratus tahun sisanya hanya sekitar 7,5-10 % dari jumlah awal. Berikut beberapa alasan semakin berkurangnya populasi burung jalak bali setiap tahunnya:
1. Perburuan Liar
Tampilan fisik burung jalak bali yang amat sangat menarik hati, memang menjadi daya tarik tersendiri. Tidak heran jika banyak pemburu yang ingin menangkap burung satu ini dan dijual kembali dengan harga yang amat mahal.
Perburuan liar ini merupakan salah satu alasan terus-menerus berkurangnya jumlah populasi burung tersebut. Oleh karena itu, burung jalak bali ditetapkan oleh pemerintah sebagai hewan langka di Indonesia sehingga jika ada pihak yang melakukan perburuan liar akan dikenai sanksi yang berat.
2. Predator
Selain pemburu, terdapat satu lagi yang dapat mengancam keselamatan burung jalak bali ini, yaitu predator. Burung-burung ini sering kali menjadi incaran para hewan buas dalam habitatnya, seperti ular dan biawak.
3. Semakin Berkurangnya Habitat Asli
Seperti yang kita ketahui bahwa burung jalak bali ini tidak dapat terbang jauh dari habitat aslinya. Bahkan, ketika mereka sedang mencari bahan makanan untuk dikonsumsi pun mereka hanya mampu terbang ke tempat yang berjarak 3-10 km dari habitatnya.
Namun, hal yang amat disayangkan adalah saat habitat aslinya semakin sempit karena meluasnya kawasan tempat tinggal manusia sehingga mereka dapat mengalami stres dan mati karena ketakutan mendengar suara-suara pembangunan dari pemukiman manusia. Belum lagi pepohonan yang menjadi tempat mereka bersarang ditebang begitu saja tanpa memikirkan keadaan mereka.
Wah, unik sekali, ya berbagai kebiasaan dari burung jalak bali ini! Ayo, Teman-Teman jangan mau kalah dengan kedisiplinan dan kebersihan burung ini. Namun, keberadaan burung cantik nan elok ini harus tetap dijaga hingga nanti. Jangan sampai karena keserakahan sesaat dapat membutakan mata hati kita dan menganggu populasi serta habitatnya. Yuk, mari bersama-sama menjaga burung jalak bali agar keberadaannya tidak punah!