Jaring-Jaring Makanan Tiap Makhluk Hidup Yang Perlu Kamu Tahu
Jika kalian sudah belajar Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), tentu sudah tidak asing lagi dengan pembahasan jaring-jaring makanan. Jaring-jaring makanan merupakan salah satu cara agar kita manusia, sebagai salah satu makhluk hidup yang berakal dapat memelihara kelestarian sesama dan makhluk hidup lainnya.
Contohnya ketika petani sedang menanam padi. Apabila manusia lainnya berburu ular tanpa memikirkan populasi ular yang ada, hal itu dapat mengakibatkan populasi tikus semakin banyak. Akibatnya, padi yang ditanam tersebut gagal panen karena diserang oleh tikus.
Oleh karena itu, kita sebagai manusia harus menjaga sistem jaring-jaring makanan yang ada. Nah, untuk mengetahui apa saja jenis jaring-jaring makanan yang ada, kita simak dulu artikel hari ini, yuk Teman-Teman! Agar kelestarian tiap makhluk hidup tetap terjaga, termasuk tumbuhan.
Pengertian Jaring-Jaring Makanan
Jaring-jaring makanan merupakan kumpulan dari beberapa rantai makanan yang siklusnya berkaitan dalam suatu ekosistem. Jaring-jaring makanan disebut juga dengan sistem sumber daya. Seorang ahli biologi dari Universitas Oxford bernama Charles Elton menyebutkan bahwa jaring-jaring tersebut terdiri dari berbagai unit yang terisolasi, tetapi saling berkaitan antarjaringannya.
Kebanyakan orang menganggap jaring-jaring makanan dan rantai makanan merupakan hal yang sama. Namun keduanya berbeda, perbedaannya terletak pada jumlah besar skema dan kemampuan bertahan dari tiap individunya. Pada jaring-jaring makanan, skemanya lebih besar seperti jaring laba-laba dan berpengaruh pada kemampuan bertahan hidup, sedangkan rantai makanan jumlahnya lebih kecil dan tidak mempengaruhi kemampuan bertahan hidup. Urutan rantai makanan pun terdiri dari produsen, konsumen, dan dekomposer.
Tingkatan Jaring-Jaring Makanan
Setiap organisme pada jaring-jaring makanan dalam suatu ekosistem, biasa disebut dengan istilah tingkat tropik. Para ilmuwan sengaja membentuk tingkat tropik ini agar dapat dengan mudah mengetahui hubungan antarspesies dan gambaran besar kemampuan dari tiap spesies dalam suatu ekosistem. Berikut tingkatan yang ada pada tingkat tropik:
1. Tropik I (produsen): autotrof merupakan sebuah organisme yang dapat menghasilkan zat makanan sendiri melalui proses fotosintesis pada tumbuhan hijau.
2. Tropik II (konsumen primer): hewan pemakan tumbuhan/herbivora.
3. Tropik III (konsumen sekunder): hewan pemakan daging/karnivora tingkat menengah.
4. Tropik IV (konsumen tersier): hewan/predator puncak.
Fungsi Jaring-Jaring Makanan
Fungsi dari jaring-jaring makanan adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui dan memahami interaksi pada spesies dalam suatu ekosistem. Dengan begitu, kita dapat membedakan spesies basal (autotrof), spesies peralihan, dan spesies predator puncak. Contoh dari spesies basal berupa tanaman, spesies peralihan adalah herbivora dan karnivora tingkat menengah, dan spesies predator puncak adalah karnivora tingkat akhir.
2. Dapat mengontrol ekosistem dari atas ke bawah dan sebaliknya agar keseimbangan alam tetap terjaga.
Jenis Jaring-Jaring Makanan Makhluk Hidup
Di dunia ini, terdapat banyak jenis makhluk hidup dalam ekosistem yang beragam. Berikut beberapa contoh jaring-jaring makanan:
1. Sawah
Sawah merupakan habitat dari beragam makhluk hidup sehingga terjadi berbagai macam rantai makanan yang membentuk jaring-jaring makanan. Di antaranya adalah sebagai berikut:
Rumput → Tikus → Ular → Burung elang
Rumput → Tikus → Rubah
Rumput → Jangkrik → Tikus→ Ular → Burung elang
Rumput → Ulat → Ayam → Burung elang
Pohon → Burung gereja → Jangkrik → Burung pipit → Burung elang
Pohon → Jangkrik → Tikus → Burung elang
Pada jaring-jaring makanan di atas, terdapat dua jenis produsen utama yaitu rumput dan pohon. Spesies peralihannya pun bermacam-macam tergantung pada kemampuan bertahan hidupnya. Spesies predator puncak yang ada di sawah biasanya adalah burung elang atau rubah.
2. Danau
Danau termasuk ke dalam ekosistem berair tenang. Di dalamnya terdapat spesies dengan sumber makanan yang berbeda-beda sehingga sering terjadi persaingan dalam bertahan hidup. Beberapa di antaranya adalah sebagai berikut:
Fitoplankton → Ikan kecil → Ikan besar → Burung pemakan ikan → Pengurai
Fitoplankton → Zooplankton → Ikan → Burung pemakan ikan → Pengurai
Eceng gondok → Siput → Burung pemakan ikan → Pengurai
Eceng gondok → Ulat → Burung pemakan ikan → Pengurai
3. Laut
Laut merupakan ekosistem akuatik alami dengan perairan yang sangat luas dan berkadar garam tinggi. Ribuan makhluk hidup berhabitat dalam laut mengakibatkan jaring-jaring makanan begitu rumit. Beberapa jejaring makanan di antaranya adalah sebagai berikut:
Fitoplankton → Udang → Ikan kecil → Burung → Anjing laut → Paus
Fitoplankton → Ikan kecil → Ikan besar → Osprey
Fitoplankton → Zooplankton → Ikan kecil → Ikan besar → Osprey
Zooplankton → Gurita → Paus → Bakteri pengurai
Rumput laut → Kepiting → Cumi-cumi→ Anjing laut → Paus
4. Hutan
Hutan merupakan salah satu ekosisem darat. Di dalam hutan, persaingan antarmakhluk hidupnya sangatlah jelas. Banyak sekali spesies yang ada dan membentuk banyak jaring-jaring makanan, di antaranya adalah sebagai berikut:
Pohon → Tikus → Kucing hutan → Macan/Singa
Pohon → Tikus → Burung hantu → Ular → Burung elang → Macan/Singa
Rumput → Kelinci → Kucing hutan → Macan/Singa
Dari jaring-jaring makanan di atas, dapat diketahui bahwa macan dan singa bersaing dalam memperoleh makanan untuk bertahan hidup. Selain macan dan singa, masih terdapat serigala, harimau, dan hewan predator lain yang bersaing bertahan hidup di dalam hutan.
Nah, sekarang sudah paham, kan, jenis jaring-jaring makanan? Berdasarkan beberapa contoh pada ekosistem sawah, danau, laut, dan hutan dapat kita ketahui bahwa satu spesies dapat memakan dan dimakan oleh berbagai jenis spesies lain yang dapat membentuk jaring-jaring makanan dalam satu ekosistem.
Tiap spesies yang ada pada jejaring tersebut, dapat mempengaruhi keberlangsungan hidup spesies lainnya. Oleh karena itu, kita sebagai manusia tentu harus menjaga setiap ekosistem yang ada, agar keseimbangan kehidupan dan kelestarian alam tetap terjaga. Yuk, bersama-sama menjaga keberlangsungan makhluk hidup lainnya, Teman-Teman!