Di Indonesia Pernah Terjadi Hujan Salju, Lho! Ayo, Cari Tahu!
Hujan merupakan fenomena alam yang wajar terjadi di bumi, seperti hujan air dan hujan salju. Untuk negara tropis seperti di Indonesia, hanya akan merasakan hujan air saja. Hal ini berbeda dengan negara yang memiliki 4 musim, hujan salju lebih banyak turun di beberapa negara di kawasan Asia, seperti Korea, Jepang, Amerika, dan benua Eropa.
Dalam ilmu meteorologi, hujan es ini disebut dengan hail. Hujan es atau hail ini merupakan pengendapan bola-bola es dimana proses pembekuannya terjadi karena terdapat proses kondensasi uap air ketika melewati atmosfer bumi. Hujan es atau hail ini bahkan sudah sering terjadi di beberapa kota di Indonesia. Hal ini disebabkan karena adanya proses peralihan musim, seperti peralihan musim penghujan ke musim kemarau atau sebaliknya.
Daerah di Indonesia yang Pernah Hujan Salju
Bagi sebagian orang di dataran Eropa mungkin akan merasakan biasa saja ketika menyaksikan hujan salju. Namun, berbeda apabila fenomena alam tersebut terjadi di Indonesia. Hujan salju tentu akan menjadi sesuatu yang menakjubkan dan menarik banyak perhatian. Sebagai negara tropis, mungkin terdengar tidak mungkin salju turun, namun nyatanya ini pernah terjadi di daerah dataran tinggi Dieng, Ranu Kumbolo, dan Puncak Jaya Wijaya.
Fakta Menarik Hujan Salju
1. Hujan Es Terjadi Saat Musim Panas
Hujan es paling umum terjadi ketika musim panas atau kemarau. Hal ini karena adanya lebih banyak energi pada saat-saat musim panas yang tersedia atau dibutuhkan ketika akan hujan es.
2. Pembekuan akan Terjadi di Suhu -20C
Suhu awan kumulonimbus bagian atas setidaknya harus lebih dingin dari -20 C dengan sebagian besar awan berada di bawah titik beku, proses inilah yang akan membentuk butiran es. Hujan es yang lebih besar akan terjadi apabila badai petir terjadi sangat dahsyat.
3. Terjadinya Hujan Lebat disertai Petir dan Angin Kencang
Hujan lebat yang disertai dengan petir dan angin kencang di atas awan merupakan salah satu tanda akan terjadi hujan es. Ciri-ciri akan terjadi hujan lebat dengan angin kencang dan petir antara lain :
Udara pada malam hingga pagi hari akan terasa sangat panas di hari sebelumnya.
Terdapat awan kumulus yang sudah terlihat mulai pukul 10.00 pagi. Selain itu, ada pula satu jenis awan yang menjulang tinggi dan memiliki batas tepi berwarna abu-abu.
Ranting atau dahan pepohonan disekitar mulai bergoyang cepat beberapa saat kemudian.
Udara dingin akan mulai terasa di sekitar tempat kita berdiri.
Hujan deras yang tiba-tiba biasanya akan menjadi yang pertama kali turun. Kejadian angin kencang kemungkinan jauh dari tempat kita berada apabila hujannya hanya gerimis.
4. Proses Terjadinya Hujan Es atau Salju
Hujan es atau salju merupakan fenomena alam yang terjadi karena sesuatu hal dan sebuah proses didalamnya. Prosesnya berawal dari pembentukan salju yang kemudian menjadi komponen utama dalam penyebab terjadinya hujan es. Lebih rincinya, berikut merupakan proses terjadinya hujan es atau salju
Pertama, sumber air yang ada di bumi mulai menguap karena terkena sinar matahari sehingga membuat uap air berkumpul ke atmosfer bumi. Kumpulan uap air inilah yang akan mendingin dan mencapai titik kondensasi serta membentuk awan.
Pada saat pembentukan awan, massa awan akan jauh lebih kecil dari masa udara sehingga membuatnya terlihat mengapung di udara. Kemudian massa tersebut akan bertambah seiring uap air yang terus bertambah, sehingga awan tersebut akan pecah dan menyebarkan partikel air yang bersifat murni ketika udara tidak kuat lagi menanggung massa awan .
Selanjutnya, air murni tidak akan langsung membeku pada suhu 0 derajat celsius. Hal ini karena temperatur yang lebih rendah dari 0 derajat celsius tepat berada di bawah awan tersebut yang akan membuat air murni membeku. Untuk mempercepat pembekuan dan merekatkan air, proses ini membutuhkan partikel-partikel lain.
Sementara tujuan merekatkan air adalah supaya air yang tidak murni dapat bergabung dengan jenis partikel lain untuk membentuk es yang besar. Temperatur udara akan sangat mempengaruhi, karena apabila kristal es tidak leleh maka akan jatuh ke tanah.
5. Total Berat Hujan Es Dapat Mencapai 4 kg
Butiran es yang jatuh biasanya berukuran antara 5 cm sampai 20 cm atau berukuran seperti kacang polong, atau bola golf. Butiran es ini bahkan memiliki berat mencapai 1 kg, namun jika batu es ini saling menempel dan bertabrakan maka beratnya sampai 4 kg.
Untuk hujan es di Indonesia sendiri dapat dibilang cukup aman mengingat ukuran butiran es masih tergolong kecil. Namun, tetap saja kita harus tetap berhati-hati karena hujan es berbeda dari hujan yang biasa terjadi.
Wah, menarik bukan? Semoga suatu saat kalian bisa menyaksikan fenomena hujan salju secara langsung, ya!