Rantai makanan adalah proses alamiah dan normal yang terjadi dalam lingkaran makhluk hidup. Kondisi tersebut dapat berlangsung lewat tahap berbeda, tergantung jenis makhluk hidup yang ada. Sudahkah kamu memahami hal itu? Jika belum, yuk kita pelajari bersama-sama!
Berdasarkan sumber resmi, rantai makanan adalah perpindahan energi makanan dari sumber daya tumbuhan melalui seri organisme atau jenjang makan. Bisa disimpulkan bahwa rantai makanan adalah bagian dari jaring-jaring makanan yang terus berkesinambungan.
Panjang rantai makanan ditentukan dari seberapa banyak titik yang menghubungkan antartingkat. Proses tersebut pertama kali diteliti oleh ilmuwan Arab, Al-Jahiz pada abad ke-9, kemudian dipopulerkan kembali oleh Charles Sutherland Elton mulai tahun 1927.
Berbagai Jenis Rantai Makanan dalam Kehidupan
Pada dasarnya, rantai makanan terbagi menjadi tiga bagian sesuai kondisi yang berbeda. Jenis-jenis tersebut, antara lain:
1. Rantai Pemangsa

Proses rantai makanan ini berlangsung ketika hewan pemakan tumbuhan dimakan oleh hewan pemakan daging. Contoh rantai pemangsa adalah kelinci – ular – elang.
2. Rantai Saprofit

Rantai makanan yang terjadi demi mengurai organisme yang sudah mati. Perlu diketahui bahwa rantai ini muncul akibat adanya dekomposer. Contoh sederhana rantai saprofit adalah ketika elang mati, lalu dimakan bakteri.
3. Rantai Parasit

Rantai parasit terjadi karena terdapat organisme yang dirugikan. Contoh rantai makanan yang satu ini adalah pohon besar – benalu, atau manusia – kutu. Proses lainnya yang bersifat merugikan juga bisa masuk dalam rantai parasit.
Rantai makanan juga dapat dilihat berdasarkan dua tipe berbeda. Kondisi ini meliputi:
Rantai Makanan Rerumputan (Grazing Food Chain)

Rantai makanan yang diawali dari tumbuhan pada trofik awalnya. Contoh grazing food chain yakni rumput – belalang – tikus – ular.
Rantai Makanan Sisa/Detritus (Detritus Food Chain)

Rantai makanan sisa atau detritus tidak dimulai dari tumbuhan, melainkan detritivor. Contoh paling jelas dari detritus food chain adalah serpihan daun – cacing tanah – ayam – manusia.
Lewat beberapa penjelasan dan poin-poin di atas, kini kamu dapat membedakan berbagai macam rantai makanan berdasarkan tipe dasar serta jenisnya. Proses rantai makanan perlu berjalan dengan baik agar kehidupan dapat terus berlangsung. Mengapa begitu? Pantengin terus, ya!
Pentingnya Rantai Makanan untuk Kehidupan

Setiap spesies di bumi, tidak peduli seberapa besar atau kecil, tergantung pada tingkat tertentu pada spesies lain untuk bertahan hidup. Kondisi demikian bisa kita lihat ketika lebah mengambil serbuk sari dari bunga, fotosintesis tanaman, rusa makan daun, atau singa memakan rusa.
Rantai makanan menunjukkan bagaimana energi ditransfer dari satu organisme hidup ke yang lain melalui makanan. Penting bagi kita untuk memahami bagaimana rantai makanan bekerja sehingga kita tahu bagaimana ekologi seimbang.
Fotosintesis hanyalah awal dari rantai makanan. Ada banyak jenis hewan yang akan memakan produk dari proses fotosintesis. Contohnya adalah rusa makan daun semak, kelinci makan wortel, atau cacing makan rumput.
Ketika hewan-hewan ini memakan produk tumbuhan ini, energi makanan dan senyawa organik dipindahkan dari tanaman ke hewan. Lalu berlanjut dari situ, bisa saja hewan karnivora atau pemakan daging akan memakan hewan herbivora alias pemakan tumbuhan tersebut.
Produsen primer, konsumen primer, konsumen sekunder dan pengurai, semuanya telah menjadi bagian dari rantai makanan. Menjaga lingkungan dan keseimbangan hidup adalah cara terbaik untuk menjaga agar rantai makanan berlangsung lancar.