Nabi Idris, Nabi Pertama yang Dapat Melihat Surga dan Neraka
Nabi Idris merupakan utusan Allah setelah Nabi Adam sekaligus keturunan keenam Nabi Adam. Beliau dianugerahi berbagai ilmu dan kelebihan yang luar biasa oleh Allah Swt. dan salah satu mukjizat beliau adalah dapat melihat surga dan neraka. Bagaimana kisah Nabi Idris selengkapnya? Yuk, kita simak kisahnya bersama!
Sejarah Nabi Idris
Nama Nabi Idris sebenarnya adalah Khanukh atau Akhnukh, beliau lahir setelah 100 tahun wafatnya Nabi Adam. Nabi Idris merupakan nabi yang terkenal akan kecerdasannya dan keahliannya dalam berbagai macam ilmu pengetahuan. Tidak hanya itu, beliau pun memiliki kemampuan menciptakan alat yang dapat menunjang kehidupan manusia pada zaman dahulu.
Menginjak usia 40 tahun Nabi Idris diutus oleh Allah Swt. menjadi nabi. Beliau diangkat menjadi nabi pada usia yang sama seperti Nabi Muhammad SAW. Nabi Idris ditugaskan oleh Allah Swt. untuk memberikan petunjuk kepada kaumnya agar terhindar dari siksaan dan perbuatan yang tercela. Banyak hal yang dialami oleh beliau semasa hidupnya. Setelah diutus menjadi nabi, beliau diberikan beberapa kelebihan yang tidak dimiliki orang lain pada zamannya.
Nabi Idris pun terkenal akan keteguhannya dalam menghadapi setiap ujian yang menimpanya. Beliau tidak pernah putus asa dan yakin Allah Swt. akan selalu bersamanya. Karena sifat beliau yang tangguh, beliau mendapatkan gelar dari Allah yaitu Asadul Usud yang artinya singa. Oleh karena itu, beliau tidak pernah takut dalam menghadapi kaumnya yang masih kafir dan tidak mau mengikuti ajaran yang dibawa oleh beliau.
Dakwah pada Zaman Nabi Idris
Pada masa Nabi Idris diutus oleh Allah Swt untuk berdakwah, beliau mengajak kaumnya untuk taat kepada perintah Allah Swt. Dalam dakwahnya, Nabi Idris selalu mengajarkan tentang cara beribadah kepada Allah serta tauhid dan mengajak untuk meninggalkan perbuatan yang dilarang-Nya, seperti menjauhi perbuatan yang menentang syariat dan membuat kerusakan di dunia.
Bukanlah hal mudah untuk berjihad di jalan Allah, tak sedikit orang yang menentang ajaran yang dibawa oleh Nabi Idris tersebut. Namun, beliau tak kenal putus asa dan terus-menerus berdakwah dalam jalan kebenaran. Akhirnya, Nabi Idris memutuskan untuk hijrah ke daerah yang memiliki penduduk lebih banyak yaitu Kota Mesir. Beliau berharap dengan hijrahnya beliau ke Mesir, penduduk di kota tersebut dapat menerima ajakan beliau untuk beriman di jalan Allah.
Semangat beliau dalam menyebarkan ajaran Allah tidak pernah surut, bahkan beliau ingin terus-menerus berhijrah agar dapat menyebarkan ajaran Allah lebih luas lagi di kota lainnya. Banyak pengikut yang menentang keputusan beliau, tetapi beliau sangat percaya diri dan tak ragu untuk selalu meyakinkan pengikutnya agar percaya pada Allah.
Namun, dalam menegakkan sebuah kebenaran akan ada cobaan yang menghadang dalam pertengahan jalan. Di tempat baru yang ditinggali Nabi Idris, ada seorang raja yang kejam, raja tersebut menganggap bahwa dirinyalah Tuhan dan semua penduduk harus patuh akan perintahnya.
Nabi Idris berusaha untuk menyadarkan raja dan pengikutnya dengan menyampaikan ajaran agama yang diperintahkan oleh Allah Swt. Namun, perkataan Nabi Idris ditolak oleh raja, istrinya, dan pengikutnya. Bahkan, raja dan istrinya berencana untuk membahayakan nyawa Nabi Idris. Namun rencana tersebut gagal, Allah melindungi Nabi Idris agar tetap selamat dan tidak terluka sedikit pun.
Penduduk kota tersebut akhirnya dihukum oleh Allah Swt. dengan diberi musim kemarau panjang. Hal ini terjadi karena banyak sekali kaum Nabi Idris yang tidak patuh terhadap perintah Allah. Melihat kejadian yang menimpa kaumnya tersebut, Nabi Idris justru berdoa untuk memohon ampun kepada Allah dan Allah pun mengabulkan doa yang dipanjatkan oleh Nabi Idris dan mendatangkan hujan di kota tersebut. Namun, Allah menjadikan kota tersebut miskin yang merupakan dampak dari kemarau panjang yang telah terjadi sebelumnya.
Merasakan Seramnya Sakaratul Maut
Selain kisah dakwah beliau, ada kisah yang dapat kita pelajari dari Nabi Idris. Di antaranya adalah kisah beliau yang pernah merasakan sakaratul maut. Pernah suatu hari Malaikat Izrail meminta izin kepada Allah untuk mengunjungi sahabatnya yaitu Nabi Idris. Ia menemui Nabi Idris dengan menyamar dan menjadi tamu selama empat hari.
Nabi Idris curiga akan gerak gerik tamu yang berada di rumah dan bertanya dalam hati siapakah tamu tersebut. Akhirnya, setelah memberanikan diri, beliau pun bertanya kepada tamu tersebut “Siapakah gerangan dirimu yang telah berada di rumahku selama empat hari berturut-turut?” dan Malaikat Izrail pun menjawab dan mengakui bahwa dirinya telah menyamar sebagai tamu yang berkunjung.
Setelah mengetahui kebenaran tersebut, Nabi Idris terkejut dan menanyakan maksud dari kedatangan Malaikat Izrail, “Apakah kau bermaksud berkunjung atau untuk menjalankan perintah Allah Swt. mencabut nyawaku?”
Malaikat maut menjelaskan kepada Nabi Idris AS bahwa kedatangannya hanya ingin berkunjung dan melepas rindu. Mendengar hal itu Nabi Idris pun tersenyum dan merasa lega.
Dengan kedatangan Malaikat Izrail ke rumahnya, Nabi Idris pun menjadi penasaran akan sakaratul maut, dengan percaya diri beliau meminta kepada Malaikat Izrail untuk mencabut nyawanya. Beliau ingin ketika sedang berdakwah tentang kematian, beliau menceritakan hal yang sudah pernah dirasakan. Atas Izin dari Allah Swt., malaikat pun mengabulkan permintaan Nabi Idris tersebut dan tak lama dari itu Nabi Idris dihidupkan kembali oleh Allah Swt.
Nabi Idris membuka mata setelah dihidupkan kembali, beliau menangis tersedu-sedu. Beliau menceritakan kepada Malaikat Izrail rasanya sakaratul maut. Menurut beliau, sakaratul maut lebih sakit daripada dikuliti hidup-hidup. Setelah mendengar perkataan Nabi Idris, Malaikat Izrail berkata kalau dia belum pernah mencabut nyawa manusia sepelan dan selembut itu.
Setelah merasakan sendiri pengalaman tersebut, Nabi Idris pun semakin semangat untuk mengajak kaumnya mengikuti perintah Allah dan selalu berjalan pada jalan kebaikan yang diridai oleh Allah Swt. Melaksanakan perintah Allah Swt. merupakan cara agar diberi kemudahan ketika menghadapi sakaratul maut.
Nabi Idris merupakan nabi yang pantang menyerah untuk menyerukan ajaran yang diberikan oleh Allah Swt. melalui beliau. Beliau tak peduli akan rintangan dan tantangan yang diterimanya dari banyak orang, dalam benaknya beliau hanya ingin mengajak kaumnya untuk terus-menerus dalam kebaikan.
Nabi Idris Melihat Surga dan Neraka
Setelah kunjungan yang dilakukan oleh Malaikat Izrail ke kediaman Nabi Idris, Malaikat Izrail dan Nabi Idris menjadi sering melakukan ibadah bersama-sama. Suatu hari, Nabi Idris mengungkapkan keinginannya kepada Malaikat Izrail untuk melihat surga dan neraka. Malaikat Izrail ragu untuk mengabulkan permintaan yang diinginkan sahabatnya tersebut.
Malaikat Izrail penasaran dengan alasan Nabi Idris yang ingin berkunjung ke surga dan neraka. Nabi Idris menjelaskan bahwa beliau ingin melihat surga dan neraka agar dapat terus meningkatkan keimanannya kepada Allah Swt.
Dengan izin yang diberikan oleh Allah Swt., Malaikat Izrail akhirnya mengajak Nabi Idris untuk melihat tempat yang bernama neraka terlebih dahulu. Tempat abadi yang diciptakan oleh Allah Swt. yang tidak mengikuti perintah Allah dan tidak menjalankan berbagai kewajiban yang diperintahkan oleh Allah di dunia.
Bahkan, ketika Nabi Idris mulai mendekati tempat yang bernama neraka tersebut, beliau terkejut melihat sosok malaikat yang menjaga pintu neraka yang bernama Malik. Beliau pun tak sadarkan diri karena melihat sosok yang menjaga neraka begitu menyeramkan.
Setelah sadar, beliau melihat betapa bengisnya malaikat penjaga neraka ketika menyeret penghuni neraka untuk merasakan siksaan yang diberikan Allah Swt. karena tak menjalankan perintah Allah dengan benar sepanjang hidupnya. Siksaan neraka yang begitu nyata telah beliau saksikan dengan mata kepala sendiri.
Beliau melihat berbagai kobaran api yang besar dan begitu dahsyat di dalamnya ada banyak manusia yang telah terbakar dan kembali utuh lalu terbakar kembali, berteriak meminta ampunan dan tolong. Namun semua itu sudah terlambat, ketika manusia sudah berada di Neraka tidak ada yang dapat menyelamatkan mereka kembali kecuali amal. Nabi Idris pun akhirnya tidak tahan lagi melihat pemandangan yang sangat mengerikan itu dan meminta untuk keluar, Nabi Idris meninggalkan tempat itu dengan tubuh yang lemas tak berdaya.
Nabi Idris dan Malaikat Izrail melanjutkan perjalanan menuju surga. Sesampainya di surga, mereka disambut oleh penjaga pintu surga yaitu Malaikat Ridwan dengan ramah. Nabi Idris sangat terpesona akan keindahan surga, berbeda sekali dengan keadaan yang sebelumnya telah beliau lihat.
Setiap Nabi Idris melihat sesuatu yang keindahannya sungguh luar biasa yang bisa beliau lakukan hanyalah memuji Allah Swt. Nabi Idris sangat menikmati keindahan dan kecantikan surga. Beliau tidak dapat membayangkan keindahan dan kecantikan yang dapat menandingi surga.
Setelah puas menikmati perjalanan beliau di surga, Nabi Idris pun diperintahkan untuk kembali ke bumi. Nabi Idris tidak ingin meninggalkan surga, beliau tetap ingin berada di surga dan beribadah kepada Allah Swt.
Malaikat Izrail pun meminta Nabi Idris untuk kembali turun ke bumi karena belum waktunya beliau tinggal di surga. Namun atas izin Allah Swt., Nabi Idris pun diperbolehkan untuk tinggal dan beribadah di surga walau beliau belum wafat. Peristiwa tersebut terjadi pada saat Nabi Idris berusia 82 tahun.
Kemuliaan dan Mukjizat yang Dimiliki Nabi Idris
Semua utusan Allah Swt. pasti diberikan kemuliaan dan mukjizat dengan bentuk dan cara yang berbeda. Mukjizat yang diterima oleh Nabi Idris diperoleh dalam bentuk kecerdasan dalam berbagai bidang yang dibutuhkan pada zamannya. Nabi Idris merupakan manusia pertama yang pintar dalam membaca dan menulis.
Allah Swt. memberikan beliau 30 suhuf lembaran sebagai petunjuk untuk disebarluaskan kepada umatnya. Beliau sangat suka belajar dan mempelajari berbagai ilmu yang beragam. Oleh karena itu, beliau memiliki banyak bidang yang dikuasai seperti pengenalan tulisan, matematika, astronomi, dan sebagainya. Selain itu, Nabi Idris sangat senang mengkaji ajaran Allah, pandai dalam hal menjahit, dan merawat kuda.
Baca: Nama Nama Nabi dan Mukjizatnya
Demikianlah kisah Nabi Idris yang perlu kita ketahui, dengan adanya pengetahuan tentang sakaratul maut, serta melihat secara langsung neraka dan surga dapat membuat kita semakin mentaati perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya. Selain itu, kita dapat mengikuti sifat beliau yang sangat suka belajar dan mengembangkan berbagai ilmu yang didapat serta menyebarluaskan kepada orang-orang sekitar. Semoga kita dapat menjadi manusia yang selalu mengikuti perintah Allah dan tetap menyebarkan ilmu yang bermanfaat di dunia, ya!